Kanada Kekurangan Tenaga Kerja, Terbitkan Izin Tinggal Terbanyak Tahun Lalu

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 Januari 2023 14:02 WIB

Bendera Kanada berkibar setengah tiang di Menara Perdamaian di Gedung Parlemen, sebagai bentul belasungkawa atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, di Ottawa, Ontario, Kanada, 8 September 2022. REUTERS/Patrick Doyle

TEMPO.CO, Jakarta - Kanada memecahkan rekor imigrasi tahun lalu dengan memberikan izin tinggal permanen kepada lebih dari 437.000 orang asing. Menurut pemerintah setempat pada Selasa, Kanada kekurangan tenaga kerja yang akut sehingga izin tinggal permanen yang diterbitkan mencapai angka tertinggi pada 2022.

Baca: Kanada Disapu Badai Musim Dingin

Pemerintah telah menetapkan target untuk menyambut 431.645 penduduk tetap baru pada 2022. Kementerian imigrasi mengatakan Kanada telah mencapai target tersebut dan menjadikannya sebagai yang terbesar dalam sejarah Kanada.

Jumlah izin tinggal yang diterbitkan pada tahun lalu 9 persen lebih tinggi dibandingkan 2021, ketika Kanada melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 1913. Hingga 2025, Kanada menargetkan akan mendatangkan 1,45 juta penduduk tetap baru.

Imigrasi adalah bagian penting dari solusi karena Kanada berfokus mengatasi kekurangan pasar tenaga kerja yang akut, menurut Kementerian Imigrasi. Orang dengan izin tinggal permanen biasanya dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan setelah lima tahun.

Imigrasi menyumbang hampir 100 persen dari pertumbuhan angkatan kerja Kanada. Pada 2036 imigran akan mewakili hingga 30 persen dari populasi Kanada, naik dari 20,7 persen pada 2011, menurut pernyataan itu.

Advertising
Advertising

Pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau mengandalkan imigrasi untuk meningkatkan ekonomi Kanada dan mendukung populasi yang menua sejak ia berkuasa pada 2015. Kekurangan pekerja terampil di industri seperti perawatan kesehatan sangat akut. Data resmi terbaru menunjukkan ada 871.300 lowongan pekerjaan pada Oktober, turun dari rekor tertinggi lebih dari satu juta lowongan kerja di Kanada pada bulan Mei.

Untuk mengatasinya, Ottawa merencanakan pengundian yang ditargetkan untuk imigran terampil untuk pertama kalinya pada 2023. Ini memungkinkan Kanada memilih pelamar dengan keterampilan yang paling dibutuhkan untuk wilayah negara yang paling membutuhkan pekerja.

Tetapi banyak imigran masih berjuang untuk mendapatkan pekerjaan di bidang pilihan mereka. Beberapa advokat mengatakan dukungan belum tumbuh seiring dengan jumlah penduduk tetap baru.

Kanada juga berjuang mengatasi bertambahnya permohonan setelah pembatasan terkait pandemi COVID-19 mereda. Jumlah aplikasi yang diproses berlipat ganda menjadi sekitar 5,2 juta pada 2022, naik dari tahun sebelumnya, kata kementerian tersebut.

Simak: 200 Penerbangan di Kanada Terganggu Badai Musim Dingin

NDTV

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

4 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

12 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

13 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

16 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya