Ancaman Korut Meningkat, Korea Selatan - AS Bahas Latihan Nuklir Bersama

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 Januari 2023 15:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan negaranya sedang membahas perencanaan dan latihan militer bersama yang melibatkan kekuatan nuklir Amerika Serikat untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Korut Buat Rudal Balistik dan Arsenal Nuklir Lebih Besar

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Chosun Ilbo yang diterbitkan pada Senin 2 Januari 2023, Yoon mengatakan gagasan AS untuk menyediakan payung nuklir atau penangkalan dalam jangka panjang bagi Korea Selatan tidaklah cukup meyakinkan publik Korsel.

Wawancara Yoon tersebut diterbitkan sehari setelah media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Pemimpin Korut Kim Jong-un menginginkan negaranya meningkatkan kapasitas nuklir, sambil menyebut Korea Selatan sebagai "musuh nyata."

Pada masa lalu, kata Yoon, konsep payung nuklir dimaksudkan sebagai persiapan untuk melawan Uni Soviet dan China sebelum Korea Utara mengembangkan senjata nuklir.

Advertising
Advertising

"Apa yang kita sebut sebagai tindakan penangkalan yang diperpanjang juga adalah pesan AS kepada kita untuk tidak khawatir karena mereka akan mengurus semuanya. Namun, sekarang sulit untuk meyakinkan orang-orang hanya dengan pesan itu," kata Yoon.

"Pemerintah AS, pada taraf tertentu, juga memahami hal itu," ujarnya.

Menurut Presiden Korsel, Seoul berharap mengambil bagian dalam operasi pasukan nuklir AS agar dapat bertindak lebih baik dalam menanggapi ancaman nuklir Korea Utara.

"Sekarang untuk pencegahan yang efektif, kami sedang dalam pembicaraan dengan AS tentang konsep perencanaan bersama dan latihan bersama dalam hal kemampuan nuklir, dan AS menanggapi dengan cukup positif tentang itu," kata Yoon.

"Senjata nuklir memang milik AS, tetapi perencanaan, pemberian informasi, latihan, dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korea Selatan dan AS," ujarnya.

"Dalam artian Korea Selatan dan AS terlibat bersama, ini merupakan kemajuan yang luar biasa dari konsep pencegahan nuklir yang diperluas sebelumnya," katanya, menambahkan.

Ketika ditanya apakah diskusi itu dapat mengarah pada nuclear sharing (perencanaan bersama dalam penggunaan nuklir, red) versi Korea Selatan, Yoon menyatakan keberatannya.

"AS tidak nyaman dengan istilah nuclear sharing," katanya. "Sebaliknya, jika kita mengembangkan ini menjadi sebuah konsep di mana Korea Selatan dan AS bersama-sama melaksanakan tidak hanya perencanaan operasi kekuatan nuklir, tetapi juga latihan, pelatihan, dan operasi berdasarkan informasi bersama, itu akan menjadi tindakan yang efektif yang sama baiknya dengan nuclear sharing," ujar Yoon.

Mengenai kemungkinan Yoon mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Presiden Korsel mengatakan tidak ada keraguan soal itu. "Menurut saya, orang-orang sudah muak dengan pertemuan tingkat tinggi yang hanya untuk pertunjukan," katanya.

"Kita harus mulai dengan dialog tentang isu-isu kemanusiaan, dan membuka pintu untuk kontak dan dialog antara (Korea) Selatan dan Utara. Kita harus menetapkan arah dengan melakukan sejumlah diskusi tentang agenda kedua negara," ucap Yoon.

Yoon menambahkan bahwa, meskipun tidak ada alasan untuk menolak pertemuan, diskusi-diskusi seperti sebelumnya harus dilakukan untuk membuahkan hasil yang bermanfaat bagi pertemuan tingkat tinggi dan membaginya dengan bangsa serta negara-negara tetangga.

Baca juga: Akhiri Tahun 2022, Korea Utara Uji Coba Tiga Rudal

REUTERS

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

9 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

11 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

20 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

23 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya