FBI Sebut TikTok Berbahaya karena Ancam Keamanan Nasional

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Nurhadi

Senin, 19 Desember 2022 06:45 WIB

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi video berdurasi pendek milik Cina, TikTok, disebut-sebut berbahaya karena berpotensi mengancam keamanan nasional di Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Direktur Penyidik Federal AS (FBI), Christopher Wray, dalam sebuah acara di Sekolah Tinggi Kebijakan Publik Gerald R. Ford, Universitas Michigan. AS.

“Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak terbagi nilai-nilai kita dan memiliki misi yang sangat bertentangan dengan apa yang menjadi kepentingan terbaik AS (Amerika Serikat). Itu harus menjadi perhatian kita,” kata Wray seperti dikutip Tempo dari NDTV, Jumat, 2 Desember 2022.

Sebelumnya, Wray sudah menyampaikan bahaya TikTok di hadapan seluruh parlemen AS. Dia mengklaim pihak pemerintah Cina memanfaatkan aplikasi berbagi video tersebut untuk mempengaruhi hingga mengontrol perangkat para pengguna.

“Ada kemungkinan pemerintah Cina memanfaatkan aplikasi TikTok untuk mengontrol pengumpulan data jutaan pengguna atau rekomendasi algoritma, kemudian digunakan untuk operasi spionase,” terang Wray.

Berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional Cina, perusahaan swasta yang beroperasi di negara tersebut wajib memberikan data mereka kepada pemerintah Cina jika diminta. Majalah Time melaporkan, aturan itu membuat pemerintah AS kian meradang setelah TikTok menjelma menjadi aplikasi paling populer di dunia sejak diluncurkan enam tahun lalu.

Advertising
Advertising

Menanggapi tudingan pihak FBI, Chief Operating Officer TikTok, Vanessa Pappas, bersaksi bahwa perusahaannya sama sekali tidak menyimpan maupun membagikan data pengguna AS di Cina. “Kami tidak akan pernah membagikan data, titik,” tegas Pappas di sidang Senat seperti dikutip dari C-Span, Senin, 14 November 2022.

Meski demikian, demi mengantisipasi risiko bahaya TikTok, pihak AS mengambil langkah untuk memindah perutean aplikasi melalui Oracle. Ini adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di AS dengan tanggung jawab memastikan moderasi konten secara ketat sehingga tidak rentan akan pengaruh otoritas Cina.

Lebih ekstrim, AS bersikeras melarang penggunaan aplikasi TikTok pada perangkat pemerintah negara bagian dan jaringan komputer karena masalah keamanan nasional. FBI juga memerintahkan lembaga eksekutif di negara bagian mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah TikTok mengakses data negara bagian yang sensitif.

Sebelumnya, dua negara bagian AS, Alabama dan Utah, sepakat akan keputusan tersebut. "Penggunaan TikTok yang melibatkan infrastruktur TI negara sehingga menciptakan kerentanan yang tidak dapat diterima terhadap operasi infiltrasi Cina," kata Gubernur Alabama Kay Ivey dalam sebuah pernyataan.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Dilarang Alabama dan Utah karena Takut Infiltrasi China, TikTok: Kami Kecewa

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

17 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

17 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

18 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

1 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya