Ini Dia Model Bisnis Media Online Baru  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Maret 2009 15:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Berdirinya media online baru bukan lagi berita karena setiap hari selalu ada. Tapi model bisnis Globalpost.com, yang diluncurkan 12 Januari silam, berbeda dengan yang sekarang ada. Setidaknya, sebagian pelanggan tidak gratis.

Saat ini hampir semua media online gratis dan hanya mengandalkan pemasukan dari iklan. Tapi GlobalPost lain. Mereka memang memiliki halaman yang digratiskan bagi pembaca manapun. Tapi mereka juga memiliki halaman yang hanya bisa diakses pelanggan.

Untuk menambah daya tarik agar pembaca mau berlangganan, mereka yang membayar tidak hanya mendapat laporan eksklusif. Tapi mereka juga bisa melakukan teleconference atau bertemu dengan para wartawannya.

Apalagi para wartawannya tergolong kelas jagoan. Ada bekas wartawan Washington Post Caryle Murphy di Arab Saudi atau bekas wartawan Time yang menjadi novelis Matt Beynon Rees di Yerusalem.

Pelanggan yang membayar termahal, yakni US$199 setahun, bahkan bisa mengusulkan ide tulisan. "Jika Anda anggota, Anda memiliki suara di rapat redaksi," kata Charles Sennott, pendiri GlobalPost.

Keanggotaan ini membuat para pelanggan "merasa bagian komunitas" yang biasanya memandang ruang redaksi itu seperti benteng tak tertembus.

Sampai saat ini hanya puluhan orang yang berlanggan. Targetnya, akhir tahun ini bakal terkumpul 2.000 pelanggan. Sedang pembaca gratis terus menanjak. Dalam dua bulan, sudah 250 ribu orang yang pernah berkunjung setidaknya sekali, jauh lebih tinggi dari 90 ribu yang ditargetkan.

Para pembaca bisa menemukan berita investigatif panjang dan feature-feature menarik di sini. Kualitas tulisan di GlobalPost boleh disebut jarang yang menyaingi.

Meski begitu, iklan masih lambat. Baru ada iklan asuransi yang mengontrak setahun dan iklan perguruan tinggi yang masih berstatus uji coba.

Pendapatan yang langsung tinggi malah datang dari media lain yang memanfaatkan jaringan luas dan laporan mendalam mereka. Sejumlah koran sudah menandatangani kontrak untuk membeli artikel dari mereka.

Sedang radio CBS sudah menandatangani kontrak untuk menghubungi para koresponden GlobalPost. Stasiun televisi "Worldfocus" juga berlangganan berita hasil liputan wartawan GlobalPost yang kemana-mana membawa kamera video murah dan populer, Flip.

Para koresponden GlobalPost, sebanyak 65 dari seluruh dunia. Gaji dasar untuk mereka hanya US$1.000 sebulan bagi empat tulisan ditambah saham GlobalPost. Menurut Sennott, mereka mendapat lamaran dari 500 wartawan.

NEW YORK TIMES/NURKHOIRI

Berita terkait

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

27 Juli 2023

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

Menkominfo Budi Arie Setiadi menargetkan pengesahan regulasi Hak Penerbit atau Publisher Rights bisa dilakukan sebelum masa jabatannya berakhir.

Baca Selengkapnya

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

3 Mei 2023

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.

Baca Selengkapnya

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

3 Maret 2023

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

Platform satuviral berharap dapat menumbuhkan semangat membaca bagi seluruh anak muda Indonesia

Baca Selengkapnya

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

24 November 2022

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

AMSI Awards 2022 menjadi wadah penghargaan kepada sejumlah media yang konsisten dengan memproduksi konten terbaik.

Baca Selengkapnya

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

23 Agustus 2020

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

Wenseslaus dan Wahyu terpilih pimpin AMSI secara aklamasi. Nama lain yang diusung tak bersedia dicalonkan.

Baca Selengkapnya

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

4 April 2019

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

Tempo Institute membuka pelatihan Mengelola Media Internal. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 22, 23, 24, dan 25 April 2019 di Gedung Tempo.

Baca Selengkapnya

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

13 Maret 2018

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

Portal berita Suara.com meluncurkan tiga portal media baru di ulang tahun ke-4.

Baca Selengkapnya

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

5 Maret 2018

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

Melalui musyawarah mufakat , I Nengah Muliartha terpilih sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI Wilayah Bali.

Baca Selengkapnya

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

28 Februari 2018

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

Bernas edisi cetak juga harus berjuang melawan dominasi media online. "Akhirnya memilih berhenti terbit dulu."

Baca Selengkapnya

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

28 Februari 2018

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

Biaya produksi Harian Bernas terus meningkat, sementara jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan, bahkan cenderung menurun.

Baca Selengkapnya