TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran di sebuah gedung apartemen di wilayah Xinjiang, China barat laut, telah menewaskan 10 orang dan melukai sembilan lainnya, kata pihak berwenang pada Jumat 25 November 2022.

Baca juga: Anggota Dewan HAM PBB Tolak Bahas Kasus Muslim Uyghur, termasuk Indonesia

Kebakaran terjadi di sebuah apartemen di gedung tinggi di ibu kota regional Urumqi pada Kamis malam, kata kantor berita Xinhua. Kobaran api membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk dipadamkan.

"Sepuluh orang meninggal meski mendapat perawatan darurat," lapor Xinhua seperti dilansir Channel NewsAsia.

"Kendati demikian, luka-luka yang diderita oleh sembilan orang lainnya tidak mengancam jiwa," tambah Xinhua, sambil mengatakan penyelidikan atas kebakaran itu telah dimulai.

Tragedi itu terjadi beberapa hari setelah 38 orang tewas dalam kebakaran di sebuah perusahaan perdagangan industri di China tengah. Kebakaran itu disebabkan percikan las yang membakar kain katun.

Empat orang telah ditahan atas kebakaran di Kota Anyang dan otoritas setempat memerintahkan pemeriksaan keselamatan menyeluruh.

Infrastruktur yang menua, kesadaran keselamatan yang buruk, dan dalam beberapa kasus, korupsi pemerintah, telah menyebabkan serangkaian kebakaran, ledakan, dan runtuhnya bangunan baru-baru ini di sekitar China. Negara Tirai Bambu itu juga masih bergulat dengan wabah COVID-19, mendorong penguncian dan pembatasan perjalanan ketat yang memengaruhi jutaan orang.

Baca juga: Sedikitnya 36 Orang Tewas dalam Kebakaran Pabrik di China

CHANNEL NEWSASIA