5 Komoditas Pangan yang Sering Diimpor Indonesia

Kamis, 17 November 2022 17:14 WIB

Upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama para stakeholders pertanian mulai dirasakan hasilnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Presidensi Indonesia telah mencapai kesepakatan bahwa negara-negara anggota setuju untuk tidak melarang atau membatasi ekspor produk pangan dan pupuk. Kesepakatan ini sebagai tindak lanjut atas keprihatinan negara-negara G20 terhadap krisis pangan yang terjadi akibat gejolak geopolitik.

Selain itu, KTT G20 berkomitmen memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan, menjaga akses terhadap sumber makanan lokal, serta memastikan ketersediaan pupuk. Upaya ini guna mendukung negara yang menghadapi kerentanan ekonomi. Indonesia pun tercatat sering melakukan impor pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berikut lima komoditas pangan yang selalu diimpor Indonesia seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Tembakau

Baca : Guru Besar IPB : Bawang Merah Melimpah Tak Perlu Impor

Advertising
Advertising

Tembakau menjadi bahan pokok untuk produksi rokok. Namun Indonesia masih melakukan impor tembakau untuk menunjang produksi rokok. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sepanjang Januari - Juni 2022, Indonesia telah mengimpor 61,855,641 kilogram.

2. Kedelai

Kedelai merupakan bahan pokok pembuatan tempe dan tahu yang menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Namun walaupun produksi tempe dan tahu tergolong tinggi dan memiliki banyak peminat, Indonesia hingga Juni 2022 masih mengimpor 1,156,134,195 kilogram kedelai.

Para petani enggan menanam kedelai lantaran harga yang tidak kompetitif dibandingkan dengan harga kedelai impor dari Amerika Serikat yang hanya Rp7.700 per kilogram. Sementara, harga kedelai petani di Tanah Air di atas Rp10 ribu per kilogram.

3. Susu dan daging sapi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan mayoritas daging sapi di Indonesia masih dipasok dari luar negeri. Begitu pun produk susu yang menyentuh angka 80 persen dipenuhi hasil impor.

Padahal menurutnya anak-anak Indonesia memerlukan susu untuk pertumbuhan mereka

"Susu saja kita 80 persen impor, bagaimana anak-anak Indonesia bisa lebih baik, secara pemikiran, badan yang sehat semua, ketika mayoritas impor makanya stunting masih tinggi," ujar Erick.

4. Beras

Baca : Jokowi Klaim RI Tak Lagi Impor Beras tapi BPS Masih Mencatat, Ini Penjelasannya

Walaupun Indonesia sangat membutuhkan beras sebagai makanan pokok harian dan memiliki petani dan sawah yang memproduksi beras, namun Indonesia masih mengimpor beras dari luar. Sepanjang 2020-2021 Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 407,74 ribu ton dengan nilai US$183,8 juta. Impor beras terbesar berasal dari India dengan angka mencapai 52,8 persen dari total impor.

5. Gandum

Walaupun gandum bukan menjadi makanan pokok di Indonesia, namun gandum amat dibutuhkan untuk pembuatan roti dan mi instan.

Dengan kebutuhan yang tinggi, Indonesia akhirnya mengimpor gandum. Australia menjadi negara pemasok impor gandum dan meslin terbesar bagi Indonesia. Berdasarkan data dari BPS, pada Agustus 2022 impor gandum Indonesia dari Australia mencapai 489,95 ribu ton.

ANNISA FIRDAUSI

Baca : ID Food dan Kementerian Pertanian Bahas Rencana Ekspor Beras ke Cina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

5 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

14 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

16 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

23 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

27 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

28 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

31 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya