Mengulik Penyebab PHK Massal di Amazon
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 17 November 2022 14:00 WIB
Selain itu, saham Amazon telah kehilangan lebih dari 40 persen nilainya pada tahun ini. Angkanya turun sebesar 1,1 persen pada 99,67 US Dollar pada Senin sore, 14 November 2022.
Amazon juga menjadi perusahaan besar kesekian di Amerika Serikat yang melakukan pemotongan besar-besaran pada karyawannya untuk bersiap menghadapi potensi penurunan ekonomi. Sebelumnya, raksasa sosial media seperti Twitter dan Meta juga melakukan hal yang sama.
Mengikuti Langkah Meta
Kabar ancaman PHK dari Amazon ini mengikuti gelombang PHK di sektor teknologi, yang mewaspadai resesi setelah bertahun-tahun perekrutan cepat. Sebab tidak lama ini, induk Facebook Meta Platforms Inc (META.O) mengatakan akan memangkas lebih dari 11.000 pekerjaan, atau 13 persen tenaga kerjanya,dengan tujuan mengendalikan biaya.
Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms, mengatakan bahwa perusahaannya akan memangkas sekitar lebih dari 11.000 pekerjaan. Hal ini akan menjadi PHK terbesar dalam sejarah Facebook maupun Meta sejak berdirinya.
Perusahaan mengatakan bahwa sementara pengurangan akan terjadi di seluruh perusahaan, tim perekrutannya akan terpengaruh secara tidak proporsional dan tim bisnisnya akan direstrukturisasi dengan “lebih substansial.” Meta juga akan mengurangi jejak real estatenya, meninjau pengeluaran infrastrukturnya dan mentransisikan beberapa karyawan ke pembagian meja, dengan lebih banyak pengumuman pemotongan biaya yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Meta yang sahamnya telah anjlok 71 persen tahun ini, akan mengambil langkah-langkah untuk memangkas biaya menyusul sejumlah kuartal pendapatan yang mengecewakan dan penurunan pendapatan. Penghematan perusahaan yang paling drastis sejak berdirinya Facebook pada 2004, mencerminkan perlambatan tajam di pasar periklanan digital, ekonomi yang goyah di ambang resesi dan investasi bernilai miliaran dolar Zuckerberg dalam dorongan virtual reality spekulatif yang disebut metaverse.
Zuckerberg mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia mengantisipasi lonjakan e-commerce dan lalu lintas web sejak awal lockdown Covid-19. Hal itu menurutnya akan menjadi bagian dari solusi percepatan permanen dan artinya mengerem PHK massal.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Kabar Gelombang PHK Perusahaan Makin Terdengar, Apa Itu PHK?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.