Leaders' Declaration Disahkan, Sebagian Besar Anggota G20 Kecam Agresi Rusia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 16 November 2022 14:10 WIB
TEMPO.CO, Nusa Dua -Pertemuan KTT G20 pada Rabu, 16 November 2022 menyepakati deklarasi pemimpin-pemimpin (leaders' declaration) atau komunike, yang menyatakan sebagian besar negara-negara anggotanya mengecam agresi Rusia ke Ukraina. Invasi itu telah memperparah kondisi ekonomi global.
Menurut keterangan resmi, G20 menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas risiko ketahanan pangan global yang ditimbulkan oleh naiknya ketegangan. Forum juga menekankan perlunya independensi bank sentral untuk mengekang inflasi yang melonjak.
Baca juga: Suku Seediq, Suku Asli Taiwan yang Mirip dengan Suku Nias
Leaders' declaration setebal 17 halaman itu menyesalkan dalam istilah terkuat agresi Rusia terhadap Ukraina, dan menuntut penarikan pasukan Rusia secara penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.
Sebagian besar anggota G20 mengutuk keras perang Ukraina. Sebab hal itu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan dalam ekonomi global.
Seperti telah diperkirakan para analis, isu Ukraina mendominasi KTT G20. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyampaikan pidato secara virtual di sesi pertama KTT G20 pada Selasa, 15 November 2022, menyerukan forum G20 agar ikut membantu menghentikan invasi Rusia.
Di tengah desakan Barat untuk mengisolasi Rusia, Presiden Vladimir Putin mengirimkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke KTT G20. Lavrov sudah kembali ke Rusia pada Selasa malam, 15 November 2022.
Lavrov saat diwawancara media Rusia pada Selasa, 15 November 2022, menyatakan bahwa negara-negara Barat telah mencoba mempolitisasi deklarasi bersama tersebut. Dia menuduh mereka mendorong untuk memasukkan kalimat yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina atas nama semua negara yang berpartisipasi.
Fokus Indonesia sebagai presidensi G20 adalah pemulihan ekonomi global paska-pandemi Covid-19, dengan prioritas bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Namun pertemuan kepala negara anggota G20 kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Ukraina.
Dalam deklarasi tersebut ditegaskan G20 memang bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, namun anggota G20 mengakui masalah keamanan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global.
Baca juga: Anggota DPR Ukraina Ungkap Agenda yang Dibawa Volodymyr Zelensky di KTT G20
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.