Suku Seediq, Suku Asli Taiwan yang Mirip dengan Suku Nias

Rabu, 16 November 2022 13:44 WIB

Tato wajah yang menjadi sebuah simbol keindahan bagi perempuan desa Chin, Burma kini sudah mulai hilang seiring datangnya globalisasi. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pada G20 di Bali, untuk pertama kalinya Joe Biden dan Xi Jinping bertemu setelah Biden memimpin Gedung Putih. Salah satu hal yang dibahas pada pertemuan mereka adalah mengenai Taiwan. Sebagai sebuah negara di Asia Timur, ternyata Taiwan memiliki suku asli yang mirip dengan suku Nias, yakni suku Seediq.

Suku Seediq bukanlah orang Cina daratan. Mereka tergolong bangsa Austronesia. Suku Seediq dikenal pemberani dan pernah berperang melawan Jepang saat Dai Nippon menduduki Taiwan pada perang dunia kedua.

Perjuangan Suku Seediq yang terkenal terjadi dalam insiden Wushe di Kabupaten Nantou. Perlawanan itu dipimpin oleh Muna Rudao, pahlawan Suku Seediq yang legendaris.

Baca : Pertama Kali, Pemerintah Taiwan Meminta Maaf Kepada Suku Asli

Dikutip dari laman Council of Indigenous Peoples, orang-orang dari suku Seediq memiliki budaya menenun dan tato wajah sama seperti suku Nias di Indonesia. Mengutip laman Global Voices, istilah ‘Seediq’ mengacu pada orang dan bahasa suku ini. Bahasa Seediq adalah bagian dari rumpun bahasa Austronesia dan terdiri dari tiga dialek utama, yakni ‘Truku’, ‘Toda’ dan ‘Tgdaya’.

Advertising
Advertising

Adanya keberagaman dialek ini tak lepas dari suku Seediq yang berpindah-pindah tempat. Menurut legenda Seediq, orang-orang Seediq berasal dari Pusu Qhuni di Pegunungan Tengah. Kemudian, mereka bermigrasi ke Truku Truwan di Desa Hezuo Kabupaten Nantou. Selang beberapa waktu, suku Seediq berangsur-angsur pindah pada abad ke-18 karena pertumbuhan dan kepadatan penduduk. Setelah migrasi ini, berbagai kelompok Seediq mengadopsi nama yang berbeda.

Kelompok yang bermigrasi ke Deluwan - Wushe (daerah pegunungan di seberang Chunyang sekarang) menyebut diri mereka Tgdaya. Rombongan yang bermigrasi ke Tpwqo (Dadebuge), Kbayan (Gubayang), dan Browan (Bulowan) melintasi Gunung Qilai menyebut diri mereka Truku. Lalu, rombongan melewati puncak utara Gunung Hehuan ke Shangmeiyuan (Desa Zhu) yang menyebut diri mereka Toda.

Baca : Formosa Aboriginal Culture Village, Ini Taman Mini ala Taiwan

Setelah bermigrasi ke daerah Tgdaya, Toda, dan Truku, masing-masing subgrup membentuk identitas kelompok tersendiri. Oleh karena itu, mereka membedakan diri sebagai Seediq Tgdaya, Seediq Toda, dan Seediq Truku.

Menurut laman Council of Indigenous Peoples, saat ini populasi dari suku Seediq sekitar 10.452 jiwa per Januari 2020, dan baru diakui oleh pemerintah Taiwan pada 2008.

Untuk urusan seni, orang Seediq sering menyebut menenun ‘tminun’. Suku seediq sering membuat keranjang punggung, tas jaring, keranjang pakaian, jaring ikan, keramba ikan, keranjang ikan, dan saringan melingkar dengan cara ditenun. Selain itu, mereka menenun dengan benang rami yang terbuat dari serat rami. Setelah diwarnai, mereka membuat kain rami yang digunakan untuk membuat pakaian, aksesoris, dan seprai dengan warna yang umum, seperti hijau, merah, kuning, hitam, dan putih.

Selain menenun, suku Seediq juga melakukan tato wajah sebagai tanda kedewasaan dalam budaya Seediq, walaupun telah punah. Selain sebagai nilai budaya dan sosial, tato wajah berfungsi sebagai penghias dan antisipasi untuk menghindari kejahatan.

Laki-laki Sediq bisa mendapatkan tato wajah setelah memenggal kepala musuh atau lulus ujian berburu. Sedangkan, Wanita harus mendapatkan pengakuan tetua dalam menenun dan bertani sebelum mereka bisa menato wajah mereka. Ini karena orang Seediq percaya bahwa ketika orang meninggal dunia dan bergabung dengan roh leluhur, leluhur akan menilai apakah seseorang keturunan Seediq berdasarkan tato wajah. Karena itu, tato wajah memiliki makna religius.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Suku Truku, Pemenggal Kepala dari Taiwan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

40 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

20 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya