Jaksa Menyalahkan Kontraktor atas Jembatan Ambruk di India

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 2 November 2022 19:15 WIB

Tim penyelamat mencari korban setelah jembatan gantung runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, 31 Oktober 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa India menyalahkan sebuah perusahaan yang merenovasi jembatan gantung di Morbi, Gujarat. Kontraktor dianggap bersalah atas ambruknya ambruk yang menewaskan 135 orang yang tercebur ke dalam sungai di bawahnya. Sekitar 47 korban adalah anak-anak.

Baca: Tentara Amerika Tiba di Ukraina, Siap Tempur Lawan Rusia?

Kontraktor memasang lantai yang lebih berat selama pekerjaan di jembatan berusia 150 tahun di Morbi, Gujarat, itu tetapi tidak mengganti kabel utama yang berkarat.

Polisi yakin struktur itu patah karena kelebihan beban saat dipadati pengunjung pada Ahad lalu.

Sembilan orang yang terkait dengan grup Oreva, perusahaan manufaktur jam tangan dan sepeda listrik yang memiliki kontrak untuk mengelola jembatan, telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan.

Advertising
Advertising

Jaksa penuntut umum Harshendu Panchal mengatakan kepada wartawan setelah sidang penahanan pada Selasa malam, 1 November 2022, bahwa Oreva menyewa kontraktor yang tidak cukup memenuhi syarat. Menurut jaksa, kabel utama jembatan tidak berubah selama renovasi.

Polisi juga percaya bahwa bobot jembatan meningkat karena lantai aluminium empat lapis yang dibuat oleh kontraktor mungkin mengakibatkan jembatan ambruk.

Struktur sepanjang 230 meter, objek wisata utama di daerah itu, baru dibuka kembali pada Rabu pekan lalu setelah hampir tujuh bulan direnovasi yang menelan biaya hingga 20 juta rupee atau Rp 3,75 miliar.

Pihak berwenang di negara bagian Gujarat mengatakan sertifikat keselamatan yang layak tidak diperoleh sebelum jembatan dibuka kembali untuk pengunjung.

Oreva telah mendapatkan kontrak 15 tahun dari pemerintah setempat untuk mengoperasikan dan memelihara jembatan itu, tetapi penyelidikan menemukan perusahaan itu tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam proyek-proyek semacam itu.

Namun, manajer grup Oreva, Deepak Parekh, mengatakan kepada pengadilan bahwa adalah kehendak Tuhan kejadian yang tidak menguntungkan itu terjadi.

Polisi menahan Parekh dan manajer Oreva lainnya, bersama dengan dua kontraktor, sementara lima penjual tiket dan penjaga keamanan jembatan dikirim ke penjara menunggu persidangan.

Jembatan ambruk di Morbi itu adalah salah satu insiden terburuk dalam beberapa dekade dan telah memicu kecaman luas dan tuntutan pertanggungjawaban.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Selasa dan menjanjikan penyelidikan rinci dan ekstensif untuk mengidentifikasi semua aspek yang berkaitan dengan tragedi itu. Bendera dikibarkan setengah tiang di Gujarat pada hari Rabu dan semua acara resmi dan hiburan dibatalkan.

Baca: Jembatan Ambruk di India Tewaskan 135 Orang, PM Modi Perintahkan Penyelidikan

AL ARABIYA

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

18 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

23 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

4 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya