Indonesia Diharapkan Mau Kerja Sama dengan Oposisi Junta Militer Myanmar

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 2 November 2022 17:00 WIB

Debbie Stothard dari ALTSEAN Burma. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi masyarakat sipil menyerukan supaya Indonesia sebagai calon ketua ASEAN 2023 mau bekerja sama dengan oposisi junta militer Myanmar. Permintaan itu muncul menyusul mandeknya 5 Point of Consensus (5PC) yang dirumuskan oleh para pemimpin negara anggota ASEAN tahun lalu.

Aktivis yang tergabung dalam Progressive Voice of Myanmar, Khin Ohmar, menuntut Indonesia melalui utusan khususnya untuk Myanmar, agar membuka kerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat sipil seperti pemerintahan bayangan National Unity Government (NUG) dan Ethnic Revolutionary Organization (ERO's).

"Seruan kami adalah agar ASEAN dapat melampaui atau menghentikan 5PC," kata Ohmar saat wawancara di Jakarta, Rabu, 2 November 2022.

Advertising
Advertising

Paing Takhon (kanan) saat demo menentang kudeta militer di Yangoon, Februari 2021. (Myanmar Now)

Junta militer Myanmar sebelumnya diberikan opsi oleh para pemimpin di ASEAN untuk menyelesaikan krisis paska-kudeta di negaranya melalui 5PC. Kesepakatan 5PC dibuat pada April 2021, yang terdiri: dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman delegasi ASEAN ke Myanmar.

5PC itu dinilai tidak berjalan secara signifikan. Dalam sebuah surat terbuka untuk para pemimpin ASEAN, sekitar 457 kelompok dan organisasi masyarakat sipil Myanmar meminta ASEAN membatalkan saja konsensus tersebut. Koalisi tersebut juga menyarankan ASEAN bekerja sama dengan para pemimpin sipil NUG dan ERO's, yang mayoritas loyalis Aung San Suu Kyi.

Para Menteri Luar Negeri anggota ASEAN bertemu pada pekan lalu di Jakarta untuk membahas mandeknya 5PC. Pertemuan itu mempersiapkan evaluasi dan tindak lanjut 5PC oleh pemimpin negara-negara ASEAN di konferensi tingkat tinggi di Kamboja pertengahan November ini.

Dalam rapat di Sekretariat ASEAN minggu lalu, para menteri luar negeri sejumlah negara ASEAN menyampaikan rasa frustasinya karena tak ada kemajuan 5PC setelah disepakati lebih dari setahun silam. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan ASEAN untuk membuka jalur komunikasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan di Myanmar untuk menyelesaikan masalah dalam negerinya.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto R Suryodipuro dalam jumpa pers terpisah mengatakan dalam pemahaman Indonesia, pemangku kepentingan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada NUG. Namun ia menyebut sudah waktunya dilibatkan pihak - pihak di luar Tatmadaw.

Baca juga: 2 WNI yang Selamat dari Halloween Itaewon Jalani Masa Pemulihan

Ohmar mengingatkan, upaya kudeta oleh junta militer di Myanmar pada tahun lalu tidak konstitusional dan melanggar piagam ASEAN. Perlawanan sipil di Myanmar sangat masif dan dominan di lapangan.

Sedangkan Debbie Stothard, aktivis dari Altsean, menganggap tidak efektifnya 5PC di bawah Kamboja sebagai keketuaan ASEAN tahun ini karena blok itu terlalu mudah menyerah. Upaya-upaya diplomatik dari Kamboja tidak cukup, yang tercermin dari meningkatnya kekerasan.

"Mereka (junta militer) bahkan bukan pemerintah, namun pihak brutal yang kalah di akar rumput, mendapat banyak perlawanan yang solid dari tentara rakyat, dan koalisi masyarakat sipil," kata Debbie.

Sebelumnya, Debbie dan Ohmar berdiskusi dengan Komisi I DPR RI pada Rabu pagi, 2 November 2022. Kedua aktivis itu menyarankan supaya DPR RI mendorong pemerintah Indonesia supaya memprioritaskan isu Myanmar di keketuaan ASEAN 2023.

DANIEL AHMAD

Baca juga: Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

3 jam lalu

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

Pemberontak Arakan Army menguasai wilayah Rakhine yang banyak dihuni warga Rohingya di Myanmar. Mereka membantah menargetkan Rohingya.

Baca Selengkapnya

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

10 jam lalu

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

Dewan Penasihat FAN, Maruarar Sirait, mengatakan Akbar Tandjung adalah mentor terbaik dari aktivis Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

1 hari lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

2 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

3 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

5 Kontroversi Sydney Sweeney, Aktris Amerika yang Sedang Naik Daun

4 hari lalu

5 Kontroversi Sydney Sweeney, Aktris Amerika yang Sedang Naik Daun

Sydney Sweeney aktris pemeran Madame Web kerap menuai kontroversi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

6 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya