Tuduhan Bom Kotor, IAEA Cek Pabrik Nuklir Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 November 2022 09:15 WIB

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menunggu dimulainya pertemuan dewan gubernur IAEA di Wina, Austria, 7 Juni 2021. [REUTERS/Leonhard Foeger]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Energi Atom PBB atau IAEA memulai pemeriksaan pada dua pabrik nuklir di Ukraina yang dilakukan atas permintaan Kyiv. Pemeriksaan itu sekaligus untuk menjawab tuduhan Rusia kalau Ukraian sedang membuat bom kotor.

“Kepala IAEA Rafael Grossi dan tim pengawas telah memulai (pemeriksaan) dan akan segera merampungkannya. Aktivitas di dua lokasi pabrik nuklir akan diverifikasi,” demikian keterangan IAEA.

IAEA menambahkan, rencananya Grossi pada pekan ini akan menyampaikan temuan-temuan awalnya dari sejumlah pemeriksaan yang dilakukan.

Advertising
Advertising

Baca juga: IAEA Akan Memeriksa Dua Lokasi di Ukraina atas Klaim Bom Kotor

Anggota misi ahli Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 1 September 2022 D. Candano Laris/International Atomic Energy Agency (IAEA)/Handout via REUTERS

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba membantah tuduhan Rusia kalau Kyiv akan menggunakan bom kotor atau bom konvensional yang dicampur radioaktif. Ia menyebut tudingan itu tidak masuk akal dan berbahaya.

"Rusia sering menuduh orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," katanya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, dalam pembicaraan dengan Menteri Pertahanan dari Prancis, Inggris dan Turki mengatakan situasi (di Ukraina) memburuk dengan cepat. Moskow mengklaim Ukraina sedang membuat bom kotor yang akan digunakan untuk melawan tentara Rusia.

Bom kotor adalah bom konvensional yang terbuat dari dicampur bahan radioaktif, bahan biologi atau zat kimia yang dampaknya akan terasa dalam ledakan yang menyebar. Penggunaan bahan radioaktif akan menjadikannya jenis perangkat penyebaran radiologis (RDD), istilah yang sering digunakan secara bergantian dengan "bom kotor".

Sejauh ini tidak ada yang pernah meledakkan bom kotor, tetapi ada kecurigaan para ekstremis mungkin sedang mencoba untuk membuatnya.

Bom kotor jauh lebih tidak merusak daripada perangkat nuklir seperti bom atom atau bom hidrogen, yang reaksi fisi atau fusinya menciptakan kehancuran besar dalam batas yang luas.

Memproduksinya membutuhkan kemampuan pengayaan uranium di luar jangkauan sebagian besar negara. Bom kotor lebih mudah dibuat, dan tidak terlalu merusak, daripada bom nuklir.

Efek bom kotor adalah mencemari area tertentu, dan orang-orang di sekitar ledakan. Efek lain adalah radiasi jika terhirup atau pun menelan zat yang sudah terkontaminasi. Tujuan utamanya bisa jadi untuk menciptakan kepanikan di suatu lingkungan, bukannya untuk pembunuhan massal secara langsung.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tuding Ukraina Gunakan Bom Kotor, Rusia Mengadu ke DK PBB

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

2 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

4 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

5 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

5 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

5 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

5 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya