TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dia yakin ada peluang Rusia Ukraina berdamai. Keyakinan itu di tengah peringatan Rusia bahwa konflik di Ukraina bisa meningkat dengan cepat.

Baca: Ukraina Menuduh Jaringan Televisi RT Menghasut Genosida

"Ada prospek perdamaian, itu akan muncul pada suatu saat," kata Macron pada konferensi di Roma, Minggu, 23 Oktober 2022. Konferensi digelar untuk mempromosikan perdamaian dunia.

"Dan pada saat tertentu, mengingat bagaimana hal-hal berkembang. Ketika rakyat Ukraina dan para pemimpinnya memutuskan persyaratan ini, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak lain," ujar Macron.

Prancis telah berulang kali menekankan saluran diplomatik Barat ke Moskow penting tetap terjaga sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Rusia menembakkan rudal dan pesawat tak berawak ke Mykolaiv yang dikuasai Ukraina pada hari Minggu. Moskow mengatakan konflik itu menuju eskalasi yang tidak terkendali.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas situasi Ukraina dalam percakapan telepon terpisah di hari Minggu, 23 Oktober 2022 dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sebastien Lecornu. Shoigu juga melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin serta Mennteri Pertahanan Inggris dan Turki.

Tanpa memberikan bukti, Shoigu mengatakan Ukraina dapat menggunakan bom kotor, bahan peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif dalam perang melawan Rusia. Ukraina tidak memiliki senjata nuklir, sementara Rusia sebelumnya mengatakan dapat melindungi wilayah Rusia dengan persenjataan nuklirnya.

Baca juga: Bantah Gunakan Bom Kotor, Ukraina: Rusia Tuduhkan Tindakan Mereka Sendiri

REUTERS