Iran Kirim Rudal dan Drone Kamikaze ke Rusia, meski Terancam Sanksi Barat

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 19 Oktober 2022 07:14 WIB

Jajaran drone dalam latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di Iran,. Gambar diperoleh pada 24 Agustus 2022. Angkatan Darat Iran/Wana/Handout melalui Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Iran siap memasok Rusia rudal permukaan ke permukaan, meski Amerika Serikat dan Barat mengancam mereka dengan sanksi. Kesepakatan itu dicapai ketika Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, dua pejabat pengawal revolusi dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi mengunjungi Moskow pada 6 Oktober 2022.

"Rusia telah meminta lebih banyak drone dan rudal balistik Iran dengan akurasi yang lebih baik, khususnya rudal Fateh dan Zolfaghar," kata salah satu diplomat Iran, yang diberi pengarahan tentang perjalanan itu.

Reuters dalam laporannya Rabu, 18 Oktoner 2022, menyebutkan bahwa dua pejabat senior dan dua diplomat Iran mengkonfirmasi penjualan rudal tersebut.

Seorang pejabat barat yang diberi pengarahan tentang masalah ini mengkonfirmasi, bahwa ada kesepakatan antara Iran dan Rusia untuk menyediakan rudal balistik jarak pendek permukaan-ke-permukaan, termasuk Zolfaghar.

Iran setuju untuk memasok dorne Shahed-136, senjata bersayap delta yang digunakan sebagai pesawat serangan udara-ke-permukaan "kamikaze". Drone ini membawa hulu ledak kecil.

Advertising
Advertising

Fateh-110 dan Zolfaghar adalah rudal permukaan ke permukaan jarak pendek yang mampu mengenai target pada jarak antara 300 km dan 700 km.

Diplomat Iran menolak pernyataan oleh pejabat Barat bahwa transfer tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan AS 2015.

"Di mana mereka digunakan bukanlah masalah penjual. Kami tidak memihak dalam krisis Ukraina seperti Barat. Kami ingin mengakhiri krisis melalui cara diplomatik," kata diplomat itu.

Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa minggu terakhir. Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa menolak sebagai laporan yang tidak berdasar tentang Iran yang memasok drone dan senjata lain ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, sementara Kremlin pada hari Selasa membantah pasukannya telah menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina.

Ditanya apakah Rusia menggunakan drone Iran dalam invasinya di Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa ia tidak memiliki informasi tentang penggunaannya.

"Peralatan Rusia dengan nomenklatur Rusia digunakan," katanya. "Semua pertanyaan lebih lanjut harus diarahkan ke Kementerian Pertahanan."

Kementerian tidak segera membalas permintaan komentar.

Munculnya rudal Iran selain drone di gudang senjata Moskow dalam perang dengan Ukraina akan meningkatkan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya.

Departemen Luar Negeri AS menilai bahwa drone Iran digunakan pada Senin pagi di ibukota Ukraina Kyiv, kata seorang pejabat AS. Juru bicara Gedung Putih Karinne Jean-Pierre juga menuduh Teheran berbohong ketika menyatakan drone Iran tidak digunakan oleh Rusia di Ukraina.

Seorang diplomat Eropa mengatakan, penggunaan drone Iran itu menunjukkan Rusia sudah kesulitan memproduksi sendiri peralatan perang akibat sanksi sehingga beralih ke impor dari mitra seperti Iran dan Korea Utara.

"Drone dan rudal adalah langkah logis berikutnya," kata diplomat Eropa itu.

Iran memperkuat hubungan strategis dengan Rusia untuk menghadapi blok Arab-Israel yang didukung AS.

Komandan Pengawal Revolusi Iran, Hossein Salami mengatakan bulan lalu beberapa "kekuatan utama dunia" bersedia membeli peralatan militer dan pertahanan dari Iran.

Rahim Safavi, seorang penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran, dilaporkan oleh media pemerintah pada hari Selasa mengatakan bahwa 22 negara ingin membeli drone kamikaze Iran.

Reuters

Berita terkait

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

13 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

18 jam lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

3 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya