Tuduh Barat Dalangi Demo, Iran Kembali Panggil Dubes Inggris

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 5 Oktober 2022 17:32 WIB

Orang-orang memegang papan bertuliskan "Keadilan untuk Mahsa Amini", "Perempuan di Iran harus bebas untuk memutuskan" dan "Kami memiliki hak untuk memutuskan bagaimana kami berpakaian" selama protes atas kematian Mahsa Amini di depan kedutaan besar Iran di Buenos Aires, Argentina, 27 September 2022. REUTERS/Agustin Marcarian

TEMPO.CO, Jakarta - Iran memanggil duta besar Inggris untuk kedua kalinya sejak protes nasional meletus bulan lalu, karena menilai Barat memprovokasi demo yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.

Iran menuduh musuh termasuk Amerika Serikat mendalangi kerusuhan, yang menandai tantangan terbesar bagi penguasa ulama negara itu dalam beberapa tahun dengan pengunjuk rasa menyerukan kejatuhan Republik Islam.

Orang-orang di seluruh Iran telah bergabung dalam protes sejak Mahsa Amini, 22 tahun, meninggal dalam tahanan polisi moral yang menahannya di Teheran pada 13 September karena "pakaian yang tidak pantas".

Video yang dibagikan di media sosial pada Rabu, 5 Oktober 2022, menunjukkan gadis-gadis sekolah menengah di Teheran melepas jilbab mereka dan meneriakkan "Matilah (Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali) Khamenei".

Pihak berwenang melancarkan tindakan keras mematikan untuk menekan kerusuhan. Saksi mata mengatakan kepada Reuters polisi anti-huru-hara dikerahkan di beberapa kota pada hari Rabu, khususnya di sekitar universitas - titik fokus protes.

"Ada banyak pasukan keamanan di sekitar Universitas Teheran. Saya bahkan takut untuk meninggalkan kampus. Banyak mobil polisi menunggu di luar untuk menangkap mahasiswa," kata seorang mahasiswa Teheran.

Advertising
Advertising

Utusan Inggris, yang sebelumnya dipanggil pada 24 September, dipanggil lagi pada Selasa sebagai reaksi atas "komentar intervensionis" dari kementerian luar negeri Inggris, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.

Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Iran mengatakan "pernyataan sepihak" oleh Inggris menunjukkan "peran dalam skenario agresif teroris yang aktif melawan Republik Islam", kata Tasnim.

Badan itu tidak merinci tuduhan itu, tetapi pejabat itu menambahkan bahwa Teheran akan mempertimbangkan kemungkinan opsi dalam menanggapi tindakan yang tidak biasa dari Inggris.

Kementerian luar negeri Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah memanggil kuasa usaha Iran atas tindakan keras tersebut, di mana kelompok-kelompok hak asasi mengatakan ribuan telah ditangkap dan ratusan terluka, serta 150 demonstran tewas.

Iran menuduh Washington berusaha menggunakan kerusuhan untuk mengacaukan negara, menyalahkan kelompok pembangkang bersenjata melakukan kekerasan. Banyak orang Iran, termasuk selebritas, telah mengambil bagian atau menawarkan dukungan untuk protes tersebut.

Dalam rekaman yang dikatakan difilmkan di sebuah sekolah di Shiraz pada hari Selasa, sekitar 50 murid perempuan mengepung seorang anggota Basij yang telah diundang untuk memberikan pidato, meneriakkan "Basij sesat" dan "matilah Ali Khamenei". Basji adalah milisi sukarelawan, yang membantu polisi.

Reuters

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

4 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

6 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya