Aksi Protes Buntut Kematian Mahsa Amini di Iran Masuk Pekan Ketiga

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Oktober 2022 19:15 WIB

Seseorang meletakkan bunga selama protes di depan Kedutaan Besar Iran untuk mendukung protes anti-rezim di Iran setelah kematian Mahsa Amini, di Madrid, Spanyol 28 September 2022. REUTERS/Violeta Santos Moura

Unjuk rasa di Iran buntut kematian Mahsa Amini, 22 tahun, memasuki pekan ketiga. Pada Sabtu, 1 Oktober 2022, unjuk rasa terjadi di penjuru wilayah Iran.

Protes atas kematian Amini telah memakan puluhan korban jiwa dan menjadi perlawanan kubu oposisi Iran terbesar sejak 2019. Kerusuhan terjadi diberbagai wilayah di Iran.

Wanita membawa bendera dan gambar selama protes atas kematian Mahsa Amini di Iran, di kota Qamishli yang dikuasai Kurdi, timur laut Suriah 26 September 2022. REUTERS/Orhan Qereman

Advertising
Advertising

Selain Iran, protes kematian Amini juga terjdi di Ibu Kota London, Roma, Madrid dan beberapa kota lain di Barat sebagai bentuk soliadaritas. Mereka yang berunjuk rasa membawa sejumlah foto Amini, yang meninggal tiga hari setelah ditahan oleh Kepolisian bidang moral Iran karena pakaian yang dikenakan Amini dianggap tidak pantas.

Di media sosial Iran, ramai unggahan yang memperlihatkan unjuk rasa di kota-kota besar seperti Tehran, Isfahan, Rasht dan Shiraz. Sedangkan di kawasan pusat bisnis Tehran, Bazaar, demonstran anti-pemerintah meneriakkan kalimat ‘kita akan dibunuh satu per satu jika kita tidak bersatu’.

Dibagian lain, demonstran menutup sebuah jalan dengan pagar dari pusat reservasi. Mahasiswa dari sejumlah universitas juga ikut berdemonstrasi.

Di Universitas Tehran, ada puluhan mahasiswa ditahan buntut dari unjuk rasa ini. Kantor berita Fars mewartakan sejumlah demonstran ditahan di sebuah ruangan tak jauh dari Universitas Tehran.

Sebuah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan demonstran membagi-bagikan kembang ke aparat kepolisian di Ibu Kota Tehran. Aksi itu meniru tindakan saat Iran mengalahkan militer negara itu dalam revolusi Iran pada 1979. Reuters belum bisa memverivikasi laporan-laporan media sosial.

Unjuk rasa dampak dari kematian Amini dimulai pada 17 September 2022 lalu dengan cepat menyebar ke 31 provinsi. Aksi protes ini dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, etnis dan agama minoritas. Banyak yang menuntut agar Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, turun.

Sumber: Reuters

Baca juga: Burkina Faso Memanas, Kebakaran Terjadi di Kedutaan Prancis

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya