Junta: Pemberontak Myanmar Tembak Penumpang Pesawat Saat Mendarat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 September 2022 20:14 WIB

Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penumpang dalam penerbangan domestik Myanmar ditembak di wajahnya Jumat, 30 September 2022. Penembakan terjadi ketika pemberontak melepaskan peluru ke pesawat saat mendarat, menurut junta militer Myanmar.

Sebuah peluru menembus badan pesawat Myanmar National Airlines saat mendarat dengan membawa 63 orang ke Loikaw, ibu kota negara bagian Kayah timur. Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Ribuan orang tewas dalam tindakan keras akibat perbedaan pendapat.

Pemberontak anti-kudeta bermunculan di seluruh negeri untuk memerangi junta. Pemberontakan terutama terjadi di beberapa daerah yang bersekutu dengan milisi etnis lokal yang telah berkonflik dengan pihak berwenang selama beberapa dekade.

Pesawat yang ditembaki oleh pemberontak Myanmar, terbang dari ibu kota Naypyidaw. Pesawat itu diserang di ketinggian sekitar 1.000 meter (3.280 kaki), sekitar enam kilometer (3,7 mil) utara bandara Loikaw pada Jumat pagi, kata junta dalam sebuah pernyataan.

Junta menyalahkan pemberontak Myanmar dari milisi anti-junta dan Partai Progresif Nasional Karenni, tentara pemberontak etnis atas peristiwa itu. "Seorang penumpang di pesawat terluka di pipi kanan karena tembakan," kata pernyataan itu.

Advertising
Advertising

"Penumpang yang terluka sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit Rakyat Loikaw dan tentara sedang mengamankan serangan itu," ujar junta.

Lebih dari 2.300 orang telah tewas dan 15.000 ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak kudeta, menurut kelompok pemantau lokal. Korban tewas warga sipil terbaru yang dikeluarkan oleh junta mencapai hampir 3.900 orang.

Baca: Aung San Suu Kyi dan Penasihat asal Australia Dihukum 3 Tahun

AL ARABIYA

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

14 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya