Australia Hapus Wajib Isolasi Mandiri Covid-19, Ahli Kesehatan Khawatir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 30 September 2022 15:00 WIB

Pelancong internasional tiba di Bandara Sydney setelah pelonggaran pembatasan perbatasan penyakit coronavirus (COVID-19) di Sydney, Australia, 1 November 2021 REUTERS/Jaimi Joy

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan menghapus wajib isolasi mandiri di rumah lima hari untuk orang yang terinfeksi Covid-19 mulai 14 Oktober 2022, kata Perdana Menteri Anthony Albanese pada Jumat, 30 September 2022, meskipun beberapa dokter memperingatkan langkah itu akan membahayakan masyarakat.

Keputusan untuk membiarkan warga yang terinfeksi Covid-19 memutuskan apakah mereka perlu mengisolasi atau tidak, menghapus salah satu pembatasan terakhir Australia yang tersisa dari era pandemi, dan muncul sekitar sebulan setelah periode karantina dipotong menjadi lima hari dari tujuh hari.

"Kami menginginkan kebijakan yang mempromosikan ketahanan dan pembangunan kapasitas dan mengurangi ketergantungan pada intervensi pemerintah," kata Albanese kepada wartawan setelah pertemuan kabinet nasional.

Pembayaran cuti pandemi untuk pekerja lepas juga akan berhenti ketika aturan isolasi berakhir, seperti yang dikatakan orang Albanese "pemerintah tidak akan membayar upah orang selamanya."

Sebagai juara strategi mengatasi Covid, Australia beralih dari kontrol bergaya bentengnya dan mulai hidup dengan virus sejak awal tahun ini melalui pelonggaran pembatasan di tengah tingkat vaksinasi tinggi.

"Poin pentingnya adalah fase tanggap darurat mungkin selesai pada titik ini dalam pandemi," kata Kepala Petugas Medis Paul Kelly. "Virus ini akan ada selama bertahun-tahun tetapi sekarang saatnya untuk mempertimbangkan ... berbagai cara untuk menghadapinya."

Advertising
Advertising

Tetapi dokter Australia memperingatkan bahwa mengakhiri aturan karantina wajib menempatkan publik dalam risiko.

Profesor Brendan Crabb, seorang ahli mikrobiologi dan kepala eksekutif dari Burnet Institute, mengatakan kepada ABC, "Ini mengecewakan, hari yang cukup gelap sebenarnya. Anda tahu, ini tidak logis dan kurang informasi, bagi saya, saya merasa itu menyedihkan."

Presiden Asosiasi Medis Australia, Steve Robson, sependapat.

"Saya pikir orang-orang yang mendorong periode isolasi untuk dipotong tidak melek ilmiah," kata Robson kepada televisi ABC menjelang keputusan pemerintah.

Australia, salah satu negara yang paling banyak divaksinasi terhadap Covid-19, telah memberikan dua dosis kepada 96,5% dari mereka yang lebih tua dari 16 tahun, meskipun hanya di bawah 72% yang mendapat suntikan booster.

Orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena virus dan jumlah terinfeksi cenderung lebih rendah setelah wabah Omicron besar selama musim dingin. Sekitar 10,2 juta kasus infeksi dan 15.153 kematian di Australia akibat virus corona, lebih rendah daripada banyak negara maju.

Reuters

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

6 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya