PM Israel Sebut Solusi 2 Negara, Presiden Palestina: Positif tapi Perlu Bukti

Reporter

magang_merdeka

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 25 September 2022 08:00 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan delegasi pemerintah Israel di Ramallah pada Minggu malam, 3 Oktober 2021. (wafa.ps)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan seruan Perdana Menteri Israel Yair Lapid tentang solusi dua negara adalah "perkembangan positif". Namun ia mengingatkan bahwa realisasinya sangat bergantung pada negosiasi.

“Ujian sebenarnya dari kredibilitas dan keseriusan sikap ini adalah bagi pemerintah Israel untuk segera kembali ke meja perundingan,” katanya kepada Majelis Umum PBB, dalam pidato yang sebagian besar mengecam pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza milik Palestina dalam perang Timur Tengah 1967. Perundingan damai Israel-Palestina yang disponsori AS gagal pada 2014.

Upaya untuk mencapai kesepakatan dua negara, yang melibatkan negara Israel dan Palestina yang berdampingan, telah lama terhenti.

"Kepercayaan kami dalam mencapai perdamaian berdasarkan keadilan dan hukum internasional sayangnya memudar karena kebijakan pendudukan Israel," kata Abbas, menyebut Israel sebagai "rezim apartheid."

Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Israel telah memperkuat kendalinya atas wilayah Palestina yang diduduki melalui kekuasaan militernya atas jutaan warga Palestina dan pembangunan pemukiman yang terus berlanjut. Beberapa pihak meragukan apakah solusi dua negara tetap layak saat ini.

"Israel tidak menyisakan kami tanah di mana kami dapat mendirikan negara merdeka karena ekspansi pemukiman yang terus menerus," kata Abbas. "Di mana orang-orang kita akan hidup dalam kebebasan dan martabat?"

Sebagian besar negara menganggap permukiman Tepi Barat Israel ilegal. Namun Israel membantah itu, dan menggambarkan wilayah itu sebagai hak dan benteng pertahanan berdasarkan kitab suci mereka.

Advertising
Advertising

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa Palestinalah yang telah menolak rencana perdamaian di masa lalu.

Penyebutan formula dua negara oleh Lapid adalah yang pertama oleh seorang pemimpin Israel di panggung PBB selama bertahun-tahun dan menggemakan dukungan Presiden AS Joe Biden di Israel pada bulan Agustus untuk proposal yang sudah lama tidak aktif.

Lapid berbicara kurang dari enam minggu sebelum pemilihan 1 November yang dapat mengembalikan kekuasaan mantan Perdana Menteri sayap kanan Benjamin Netanyahu, penentang lama negara Palestina.

Mahmoud Abbas mengatakan bahwa sementara pemerintah Barat telah mendukung formula dua negara, mereka sebenarnya telah menghalangi implementasinya dengan tidak mengakui Palestina sebagai sebuah negara dan dengan melindungi Israel dari pertanggungjawaban.

REUTERS | NESA AQILA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

13 menit lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

8 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

10 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

11 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

11 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

14 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

14 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya