Korea Selatan Hadapi Ageing Population, Peluang Tingkatkan Pengiriman TKI Terampil

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 September 2022 19:11 WIB

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Mochamad Rizky Fadilah, 19 tahun, kini berdiam di depan layar ponselnya selama dua jam tiap pekan untuk mengikuti kursus daring bahasa Korea dasar. Pemuda asal Bandung, Jawa Barat itu menargetkan tahun depan bisa bekerja Korea Selatan.

“Aku research kalau di Korea banyak lapangan pekerjaan untuk orang luar,” katanya pada Tempo, Sabtu, 17 September 2022.

Rizky menargetkan bisa bekerja di sektor perikanan. Dia merasa lowongan kerja di sektor tersebut terbuka lebar bagi pekerja migran Indonesia lantaran masyarakat Korea Selatan tidak terlalu tertarik bekerja di sana.

Rizky menuturkan jika ia belum memiliki keahlian di bidang perikanan sama sekali lantaran baru lulus dari SMK tahun ini. Saat ini ia rajin mencari informasi soal lembaga pelatihan kerja (LPK) agar bisa mendapatkan pengetahuan.

Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Muhammad Takdir mengatakan Indonesia kini memiliki tantangan untuk mengingkatkan pengiriman tenaga kerja ke Korea Selatan. Pasalnya negara tersebut sedang dilanda ageing population atau tingginya populasi orang tua.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, kata Takdir, tingkat pengangguran di Indonesia meningkat tajam efek pandemi Covid-19. “Jadi kita perlu mencari pasar untuk pekerja semi terampil atau bahkan pekerja terampil kita untuk dikirim ke luar negeri dan memiliki pekerjaan yang baik atau penghasilan yang baik di negara yang bersangkutan,” katanya dalam acara workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diadakan oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, di Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2022.

Takdir menuturkan berdasarkan data BP2MI Juni 2022, dalam dua dekade terakhir jumlah tenaga kerja terampil Indonesia meningkat hampir dua kali lipat. Pada 2019 jumlah mereka sudah mencapai 42 persen.

“Jadi saya pikir ini adalah kesempatan yang baik untuk pekerja semi-skill kami. Ketika negara-negara memiliki populasi yang menua, kami bisa mengisi kekosongan dan menggantikan para pekerja asli dengan para pekerja migran Indonesia,” ujar dia.

Merujuk data BP2MI, kata Takdir, ada 15.641 penempatan buruh migran Indonesia dan Korea Selatan berada di urutan ketiga sebagai negara tujuan (6 persen) di bawah Hong Kong (32 persen) dan Taiwan (31,6 persen).

Di sisi lain asal pekerja migran tersebut masih didominasi dari wilayah barat Indonesia: Jawa Timur (28,5 persen), Jawa Tengah (26,7 persen), Jawa Barat (17,7 persen), Bali (6,9 persen), dan Lampung (6,8 persen). “Ini menjadi peluang yang cukup baik bagi Korea Selatan untuk membantu kami dalam mengatasi kesenjangan itu,” ucap dia.

Takdir menuturkan berdasarkan data Foreign Labour Force Survey 2016, sebagian besar pekerja migran yang ada di Korea Selatan bekerja di sektor pertambangan.

“Jadi saya pikir kita dapat mengembangkan sekolah politeknik di sejumlah wilayah di Indonesia yang bisa membantu kedua negara memiliki tenaga kerja guna mengembangkan sektor pertambangan, yang mana Korea Selatan memiliki populasi menua untuk dapat bekerja di sektor itu,” katanya.

Selanjutnya: Hubungan Indonesia-Korea Diprediksi Kian Erat

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

6 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

14 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya