Presiden Sudan Anggap Barat Kriminal  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Maret 2009 10:13 WIB

TEMPO Interaktif, Khartoum: Presiden Sudan Omar al-Beshir menyerang negara barat Kamis (5/3) waktu setempat terkait surat perintah penahanan atas dirinya yang membuat opini dunia terbelah dan memercik ketakutan atas keamanan serta krisis kemanusiaan di Darfur.

Sudan beraksi cepat atas keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang meminta Beshir ditangkap terkait kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dengan mengusir sekitar selusin lembaga bantuan, aksi yang bisa mengancam pasokan bantuan kepada ratusan ribu penduduk di negara tersebut.

Sekutu Sudan, termasuk beberapa negara Afrika dan Arab, serta Cina, meminta ditundanya perintah penahanan terhadap Beshir yang dikeluarkan ICC, memperingatkan bahwa ini bisa menghancurkan upaya untuk mengakhiri konflik enam tahun di Darfur.

Khartoum telah berjanji tidak akan bekerja sama dengan ICC, yang menuduh Beshir otak dari pemasmian, pemerkosaan, dan perampasan di Darfur.

Beshir tak peduli meski ribuan warga Sudan pemrotes menggelar demonstrasi di Khartoum. Beberapa di antara pemrotes membentangkan bendera Amerika Serikat dan Israel serta membawa patung jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo.

“Kriminal sesungguhnya adalah para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa,” kecam Beshir, yang mengklaim ICC sebagai instrumen neo kolonialisme.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 300 ribu orang telah tewas sejak konflik pecah di Darfur pada 2003, ketika pemberontak etnis minoritas mengangkat senjata melawan negara yang dikuasai rezim Arab untuk mendapat bagian sumber daya dan kekuasaan.

AFP | BAGUS WIJANARKO

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya