India Luncurkan Kapal Induk Buatan Dalam Negeri
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 3 September 2022 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - India meluncurkan kapal induk buatan dalam negeri, yang dibangun selama 17 tahun, Jumat, 2 September 2022. Perdana Menteri Narendra Modi meresmikannya dan kapal langsung meluncur ke laut lepas.
Kapal INS Vikrant - kapal induk operasional kedua angkatan laut dan kapal perang terbesar yang pernah dibangun di India - di galangan kapal yang dikelola negara di selatan.
"Hari ini, India telah bergabung dengan negara-negara di dunia yang dapat memproduksi kapal induk sebesar itu dengan teknologi asli," kata Modi. "Ini adalah simbol potensi adat, sumber daya dan keterampilan."
Dirancang untuk menampung sekitar 1.600 awak dan 30 armada pesawat, Vikrant akan mengandalkan pesawat MIG-29K rancangan Rusia yang sudah beroperasi dari kapal induk India lainnya, INS Vikramaditya, yang dibeli India dari Rusia.
Boeing dan Dassault Prancis sedang bersaing memasok jet tempur untuk Vikrant.
India adalah salah satu importir senjata terbesar di dunia, menghabiskan $ 12,4 miliar antara 2018 dan 2021, tetapi telah berusaha untuk mengembangkan kemampuan manufakturnya sendiri ketika pemasok utama Rusia berperang di Ukraina dan menghadapi sanksi.
India mengidentifikasi sekitar 8.000 barang pertahanan impor senilai sekitar 82 triliun rupee (Rp15.319 triliun) pada 2022-23 yang ingin dibuat oleh perusahaan dalam negeri, menurut kementerian pertahanan.
India mempunyai 1,38 juta prajurit angkatan bersenjata, dengan sejumlah besar ditempatkan di perbatasan dengan saingan bersenjata nuklir China dan Pakistan.
"India bekerja dengan sekuat tenaga untuk menjadi mandiri," kata Modi, mengacu pada pesawat tempur ringan dan artileri buatan Tejas.
Vikrant akan secara signifikan menambah kemampuan maritim India, memungkinkan angkatan laut untuk mengoperasikan kapal induk di setiap pesisir, bersama dengan 10 kapal perusak, 12 fregat, dan 20 korvet.
China, yang juga memiliki dua kapal induk operasional dan sedang mengerjakan yang ketiga, memiliki armada yang jauh lebih besar yaitu 335 kapal, termasuk sekitar 48 kapal perusak, 43 fregat, dan 61 korvet.
"Kekhawatiran keamanan di kawasan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia telah lama diabaikan," kata Modi. "Tapi hari ini area ini merupakan prioritas pertahanan utama bagi negara kita."
Reuters