Intelijen Prancis Kumpulkan Data Tokoh Muslim, Untuk Apa?

Reporter

Teras.id

Jumat, 2 September 2022 21:00 WIB

Marine Le Pen akan melarang wanita Muslim mengenakan hijab di depan umum. Ia menguraikan bahwa nantinya wanita berhijab akan didenda dengan cara yang sama seperti tidak mengenakan sabuk pengaman. Larangan hijab merupakan salah satu cara Le Pen melawan apa yang disebutnya Islamisme. Le Pen mengatakan hijab tidak bisa dilihat sebagai simbol kepercayaan, tapi semacam "serangan" yang perlu dilarang di Prancis. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tokoh Muslim Prancis telah dilacak dan dimasukkan daftar oleh intelijen Prancis karena mendukung politikus sayap kiri. Ini terungkap dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Selasa oleh saluran radio Europe 1, melaporkan bahwa mereka telah memperoleh "catatan rahasia dari intelijen Prancis."

Seperti dilansir Anadolu Agency Jumat 2 September 2022, Europe 1 melaporkan bahwa dokumen ini "disebarkan ke segelintir pejabat senior, anggota pemerintah, dan hingga Istana Kepresidenan Elysee," setelah ditulis pada pertengahan Mei.

Ini tiga minggu setelah pemilihan presiden putaran kedua yang memastikan kemenangan untuk petahana Presiden Emmanuel Macron.

Laporan intelijen Prancis itu menyimpulkan bahwa calon presiden sayap kiri Jean-Luc Melenchon—tersingkir pada putaran pertama pemungutan suara setelah berada di urutan ketiga di belakang Macron dan politikus sayap kanan Marine Le Pen— akan menikmati "suara warga Muslim" di negara itu. Ini karena dukungan dari apa yang disebut "influencer dan aktivis Islam".

Laporan itu menyebut banyak tokoh Muslim di Prancis, termasuk pengacara Rafik Chekkat sebagai anggota asosiasi Agir contre l'islamophobia (Action Against Islamaphobia - ACI) dan jurnalis independen Siham Assbague.

Advertising
Advertising

Keduanya digambarkan sebagai tokoh "Islamis," karena bersuara keras terhadap sentimen anti-Muslim atau kolonialisme di Pracis.

Selain Chekkat dan Assbague, catatan itu juga mengacu pada Vincent Souleymane, Hani Ramadan, dan Farid Slim, semuanya digambarkan sebagai "pendakwah" atau "imam" dari Ikhwanul Muslimin.

Feiza Ben Mohamed, seorang jurnalis Anadolu Agency, juga dilacak dan didaftarkan oleh badan intelijen teritorial. Liputan Europe 1 mengungkapkan bahwa intelijen teritorial Prancis mendaftarkannya sebagai jurnalis "pro-Erdogan", mengacu pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, hanya karena kantor berita tempat dia bekerja berbasis di Turki.

Europe 1 mencatat bahwa Ben Mohamed juga masuk daftar karena "mempublikasikan serangkaian tweet tentang pilihannya atas Jean-Luc-Melenchon.” Ben Mohammed menganggap dia sebagai satu-satunya kandidat yang kredibel yang tidak memiliki ambisi untuk menggunakan Muslim untuk membuat orang melupakan masalah di Prancis.

Intelijen teritorial Prancis memiliki file tentang banyak Muslim Prancis karena telah menyatakan dukungan mereka untuk Melenchon, pemimpin partai La France Insoumise (LFI), yang telah menyuarakan penentangan terhadap sentimen anti-Muslim di Prancis beberapa kali.

Dengan daftar tokoh Muslim ini, tindakan intelijen Prancis telah membangkitkan perdebatan tentang "Islamo-kiri," sebuah teori yang sering didorong oleh Le Pen dan sesama politisi sayap kanan Eric Zemmour, bersama dengan pemerintah Prancis.

Pada akhir 2020, gagasan ini, yang disebarluaskan sejak 2002 oleh sayap kanan, telah mendapat paparan media yang kuat. Jean-Michel Blanquer, menteri pendidikan nasional saat itu, dan Dominique Vidal, mantan menteri pendidikan tinggi, menggunakan istilah tersebut untuk mencela dugaan kedekatan politisi sayap kiri Prancis tertentu terhadap warga Muslim.

Pada 2019, sebuah kelompok ultra-kanan "French of stock," menerbitkan secara online daftar beberapa ratus nama yang dituduh sebagai "kiri-Islam Prancis." Jurnalis Anadolu Agency Feiza Ben Mohamed termasuk di antara mereka.

Baca juga: Komite HAM PBB: Prancis Diskriminasi Wanita Muslim Berjilbab

TRT WORLD

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

3 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

1 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

6 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya