Kisah Pendekar Afghanistan, Ahmad Shah Massoud yang Berjuluk Singa Panjshir

Jumat, 2 September 2022 15:05 WIB

Ahmad Shah Massoud. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 2 September 1953, merupakan kelahiran Ahmad Shah Massoud. Dia adalah komandan militer Afghanistan saat melawan Soviet dan dijuluki Singa dari Panshir. Kisah perjuangannya saat bergerilya menentang pendudukan Soviet antara 1979 hingga 1989 dikisahkan dalam buku Afghan Napoleon: The Life of Ahmad Shah Massoud.

Ahmad Shah Massoud merupakan etnis Tajik berlatar belakang Muslim Sunni dari Lembah Panjshir, Afghanistan Utara. Lahir di Afghanistan yang liberal pada 1960-an, Massoud dengan gigih menentang komunisme. Dia menempuh pendidikan di perguruan tinggi di jurusan teknik di Universitas Politeknik Kabul pada 1970-an.

Kisah Singa Panjshir Ahmad Shah Massoud

Saat masa kuliah itu, Massoud terlibat dengan gerakan keagamaan anti-komunis pimpinan Burhanuddin Rabbani, seorang Islamis terkemuka. Ia juga pernah berpartisipasi dalam pemberontakan melawan pemerintahan Mohammed Daoud Khan, namun gagal.

Julukan “Singa Panjshir” didapatkan Massoud dari pengikutnya lantaran perannya sebagai pemimpin pemberontak yang kuat dari mujahidin Afghanistan selama Perang Uni Soviet - Afghanistan. Dia berhasil melawan Soviet dan merebut Lembah Panjshir. Penulis Sandy Gall mengikuti Massoud invasi Soviet dan melaporkan perang di Afghanistan. Pengalaman-pengalaman bersama Massoud itu, Gall tuangkan salam buku Afghan Napoleon : The Life of Ahmad Shah Massoud.

Ketika Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada Desember 1979, kekuatan perlawanan tak seimbang. Pasukan Soviet lebih lengkap dari segi senjata dan tentara. Parahnya, banyak kelompok pasukan Afganistan terjebak dalam pertempuran satu sama lain dan bersaing untuk mendapatkan senjata Barat. Berbeda dengan pasukan gerilya yang dipimpin Ahmad Shah Massoud. Ahli strategi militer dan operator politik itu berhasil memperkuat perlawanan dan melemahkan pendudukan Soviet. Dia memimpin anggota perlawanan untuk serangkaian kemenangan defensif.

Advertising
Advertising

Keberhasilan Massoud dalam membangun perlawanan terhadap Soviet, dan memperluas basis kendalinya, menjadikannya salah satu komandan gerilya yang paling menonjol dan menghasilkan keberhasilannya dalam memimpin penggulingan pemerintah komunis pada 1992. Perjuangan Massoud tak hanya melawan Soviet, pada 1996 dia berjuang melawan melawan Taliban, setelah kelompok itu merebut Kabul. Dia menggambarkan Taliban bukan tuan rakyat Afganistan, tetapi sebuah gerakan yang didukung oleh Pakistan sesuai dengan kepentingannya, dan mendistorsi Islam untuk tujuan mereka.

Ahmad Shah Massoud dibunuh oleh dua anggota al-Qaeda dengan bom bunuh diri pada 9 September 2001. Pembunuhan itu diperintahkan secara pribadi oleh pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden. Dua hari kemudian, serangan 11 September terjadi di Amerika Serikat, yang akhirnya menyebabkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara menginvasi Afghanistan dan bersekutu dengan pasukan Massoud. Aliansi Utara akhirnya memenangkan perang selama dua bulan pada Desember 2001, menyingkirkan Taliban dari kekuasaan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Ahmad Massoud Siapkan Milisi Perlawanan Anti-Taliban di Lembah Panjshir

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

5 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

24 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

38 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

45 hari lalu

Menang Pemilu, Putin Ingatkan Barat: Konflik Rusia-NATO Selangkah dari Perang Dunia III

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat,konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO berarti Perang Dunia III

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat dengan Perang Nuklir, Seberapa Besar Potensi Ancamannya?

49 hari lalu

Putin Ancam Barat dengan Perang Nuklir, Seberapa Besar Potensi Ancamannya?

Putin yang mengancam Barat dengan Prang nuklir, memiliki hulu ledak nuklir terbesar di dunia yang merupakan warisan dari era Uni Soviet.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

51 hari lalu

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

52 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya