Serbia Batal Jadi Tuan Rumah Parade LGBT Internasional

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Agustus 2022 20:39 WIB

Ilustrasi parade LGBT Belgrade Pride 2021 di Serbia. REUTERS/EFE

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Serbia Aleksandar Vucic membatalkan parade LGBT internasional, EuroPride, yang seharusnya digelar pada 12-18 September mendatang.

Langkah ini diambil setelah ribuan orang menggelar aksi protes untuk menentang parade tersebut.

Vucic mengakui bahwa hak-hak minoritas seksual terancam di Serbia, tetapi ia mengatakan pemerintah mendapat tekanan kuat dari kelompok sayap kanan dan perwakilan Gereja Ortodoks Serbia untuk membatalkan acara tersebut.

“Ini bukan pertanyaan apakah [tekanan itu] lebih kuat,” kata Vucic dalam konferensi pers pada Sabtu 27 Agustus di Beograd. “Hanya saja pada titik tertentu Anda tidak dapat mencapai segalanya, dan hanya itu.”

Kendati demikian, Vucic mengatakan bahwa acara tersebut dapat diadakan di kemudian hari.

Advertising
Advertising

Menanggapi pernyataan Vucic, penyelenggara EuroPride 2022, Marko Mihailovic mengatakan, negara tidak dapat membatalkan penyelenggaraan. Menurutnya, segala upaya untuk membatalkan penyelenggaraan EuroPride akan menjadi pelanggaran terhadap konstitusi.

Sementara itu, Presiden European Pride Organisers Association Kristine Garina berkukuh bahwa acara EuroPride tidak akan dibatalkan. Dia menambahkan, Perdana Menteri Ana Brnabic menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah Serbia selama proses penawaran untuk EuroPride 2022. Garina berharap, janji itu akan dihormati.

Brnabic adalah perdana menteri pertama Serbia yang secara terbuka menyatakan dirinya sebagai homoseksual. Sementara European Pride Organisers Association bertanggung jawab untuk memberikan lisensi EuroPride.

EuroPride mempromosikan lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseks di tingkat pan-Eropa dan diselenggarakan oleh kota Eropa yang berbeda setiap tahun. Parade LGBT internasional itu telah diselenggarakan sejak 1992.

Awal bulan ini, ribuan orang di Belgrade menggelar aksi protes melawan EuroPride. Mereka memegang spanduk bertuliskan "untuk melindungi keluarga jauhkan tangan Anda dari anak-anak kami".

Partai-partai sayap kanan juga mengutuk penyelenggaraan EuroPride. Sedangkan Uskup Banat, Nikanor, dari Gereja Ortodoks Serbia, mengutuk semua orang yang mengorganisir dan berpartisipasi dalam parade LGBT tersebut.

Penyelenggara acara mengatakan, peran Serbia sebagai tuan rumah EuroPride adalah langkah penting menuju pencapaian kesetaraan bagi komunitas LGBT di Balkan Barat.

Serbia mengadakan parade LGBT pertamanya pada 2001, dan acara tersebut disambut oleh kekerasan dan protes tandingan oleh kelompok sayap kanan dan nasionalis. Pada 2010, parade LGBT menyebabkan lebih dari 100 orang terluka ketika pengunjuk rasa anti-gay bentrok dengan polisi. Namun, pawai LGBT kembali digelar empat tahun kemudian, dengan pengamanan ketat.

Baca juga: Calonkan Lesbian Jadi Perdana Menteri, Presiden Serbia Dikecam

RFERL | ABC NEWS

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

33 hari lalu

Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

Ditjen Pajak atau DJP mengklaim pengenaan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dengan skema terbaru telah sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Tas Kulit Lokal Adisher Leather Tembus Pasar Internasional

36 hari lalu

Tas Kulit Lokal Adisher Leather Tembus Pasar Internasional

Tas kulit lokal bermerek Adisher Leather berhasil menembus pasar internasional.

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

39 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

41 hari lalu

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

41 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

41 hari lalu

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

41 hari lalu

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya perdagangan orang, 9 WNI yang hendak dipekerjakan ke Serbia. Simak sederet fakta atas kasus TPPO itu

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

42 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

Sindikat perdagangan orang itu hendak memberangkatkan 9 WNI untuk dipekerjakan di Serbia. Mereka berangkat melalui Malaysia.

Baca Selengkapnya