Filipina Negara Terdekat Sudah Gunakan Sistem e-Voting Pemilu, Ini 4 Negara Lainnya

Minggu, 28 Agustus 2022 13:13 WIB

Ilustrasi e-Voting (trulioo.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem e-Voting atau electronic voting merupakan metode yang dipakai untuk mencatat, menghitung, dan memproses suara yang masuk dalam sebuah pemilihan menggunakan perangkat elektronik. Faktanya, metode pemilihan seperti ini sudah mulai digunakan di beberapa negara luar Indonesia.

Berbagai negara tersebut tentu mengaplikasikan e-Voting karena memiliki banyak manfaat. Disebutkan juga manfaat dalam jurnal berjudul E-Voting: Kebutuhan vs. Kesiapan (Menyongsong) E-Demokrasi, yang salah satunya adalah lebih hemat biaya karena dapat memotong pengeluaran sumber daya. Selain itu, dalam pemilu saat penghitungan suara dan pemrosesan akan lebih tepat dan rinci.

Pemilu 5 Negara dengan e-Voting

Lantas negara mana sajakah yang telah menggunakan metode e-Voting ini? Berikut adalah lima negara di antaranya, sebagai berikut:

India

Di India ada banyak masalah ketika melakukan pemungutan suara. Salah satunya adalah kecurangan seperti adanya surat suara palsu dan harga yang memakan banyak biaya. Hal ini meendorong Komisi Pemilihan untuk merancang e-Voting dalam suatu mesin atau EVM.

Advertising
Advertising

Dalam jurnal berjudul Policing Elections in India tahun 2007, menyebutkan inovasi ini dirancang langsung oleh Electronic Corporation of India yang bekerja sama langsung dengan Komisi Pemilihan. E-Voting ini dinilai lebih mudah dioperasikan, lebih sederhana, dan tidak rentang untuk dimanipulasi. Selain itu, sudah diatur dalam jangka waktu tertentu.

Meskipun dilakukan secara bertahap, namun sudah mulai membaik pada pemilihan nasional dan majelis pada 2004. Saat itu, hampir 1,075 juta EVM telah digunakan. Lalu Komisi di negara ini juga telah membuat keputusan kebijakan untuk menyebarkan pemungutan suara selama beberapa hari.

Brasil

Selanjutnya yang telah memakai e-Voting ialah negara Brazil. Metode ini mulai diperkenalkan pertama kali sejak tahun 1996, tepatnya ketika dicoba di Negara Bagian Santa Catarina. Berdasarkan jurnal berjudul Prospek dan Tantangan Penerapan E-voting di Indonesia, metode ini mulai secara formal pada tahun 2002, dengan menyebarkan sebanyak 400 ribu mesin e-Voting di seluruh wilayah Brazil. Hal yang terasa ketika mulai dilakukan sistem ini salah satunya dapat mengetahui hasil lebih cepat dalam hitungan menit.

Estonia

Dalam jurnal berjudul The Development of Remote E-Voting around the World: A Review of Roads and Directions yang terbit pada 2022, Estonia telah menawarkan metode pemungutan suara memakai e-Voting pertama yang mengikat secara hukum pada Oktober 2005.

Lalu mulailah berskala nasional pada 3 Maret 2007. Pemilu tersebut dilakukan selama dua hari dam terhitung sebanyak 30.275 orang yang menggunakan hak pilih melalui Internet. Kemudian lanjut di tahun-tahun berikutnya dengan pengguna yang lebih banyak, seperti di tahun 2009, 2011, dan seterusnya.

Prancis

Pada Januari 2007, Partai Union for a Popular Movement (UMP) telah menyellenggarakan pemilihan presiden melalui metode e-Voting, serta 750 TPS yang menyediakan layar sentuh. Sebanyak 230.000 suara telah masuk yang mewakili 70 persen dari daftar pemilih.

Sebelumnya, Pemilu dengan cara e-Voting telah dilakukan pertama kali pada 2003. Hal ini membantu warga Prancis yang berdomisili di luar negeri untuk mudah mengikuti pemilihan. Lebih dari 60 persen pemilih menggunakan haknya melalui Internet dan bukan menggunakan pemilihan berbasis kertas.

Filipina

Pada 2010, Filipina telah menyelenggarakan pemilu berbasis elektronik pada pertama kalinya. Jenis e-Voting yang digunakan di negeri ini adalah optical scan voting system. Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar US$ 160 juta untuk membiayai sistemnya, termasuk pengadaan EVMs, printer, server, genset, kartu memori, baterai, dan peralatan transmisi satelit.

Namun saat pelaksanaannya tak seindah ekspektasi, dilaporkan bahwa ketika pre-test mesin ini mengalami kegagalan dalam kartu memorinya, yaitu hampir sebanyak 76.000 dari total 82.000 mesin scan optic. Lalu ketika dicoba kembali pada Mei 2010, KPU Filipina melaporkan bahwa hanya 400 dari 82.000 mesin e-Voting yang tidak berfungsi. Kebanyakan pemilih mengeluhkan panjangnya antrean dan butuh waktu lama untuk mempelajari teknologi baru.

FATHUR RACHMAN

Baca: 3 Jenis Metode e-Voting, Mana yang Paling Cocok untuk Pemilu Indonesia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

5 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

19 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya