Mantan Dubes Inggris Ditahan Junta Myanmar, Terkait Sanksi London?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 Agustus 2022 20:00 WIB

Mantan duta besar Inggris untuk Yangon, Vicky Bowman dan dan suaminya, Htein Lin. (Dvb.no)

TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar menahan mantan duta besar Inggris untuk Yangon, Vicky Bowman, kata tiga sumber kepada Reuters, Kamis, 25 Agustus 2022.

Bowman, yang saat ini menjalankan Pusat Bisnis yang Bertanggung Jawab Myanmar (MCRB), dan suaminya, Htein Lin, seorang seniman Burma dan mantan tahanan politik, ditahan pada hari Rabu, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah.

Sebuah sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan Bowman dan suaminya didakwa dengan pelanggaran imigrasi.

Penangkapan itu terjadi ketika Inggris mengumumkan sanksi baru untuk menargetkan bisnis terkait militer di Myanmar dan mendukung membawa Myanmar ke Mahkamah Internasional.

Inggris adalah negara keempat setelah Maladewa, Belanda dan Kanada, yang berjanji akan mendukung secara formal kasus yang dibawa oleh Gambia terhadap Myanmar untuk menentukan apakah militernya melakukan operasi genosida terhadap Muslim Rohingya pada 2016 dan 2017.

Advertising
Advertising

Tiga perusahaan sedang dihukum dengan sanksi "dalam upaya untuk membatasi akses militer ke senjata dan pendapatan", kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Juru bicara junta Myanmar belum memberikan pernyataan terkain hal ini.

Myanmar berada dalam kekacauan politik dan ekonomi sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pada awal 2021.

Lebih dari 15.000 orang ditangkap dan 12.119 masih ditahan, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis. Junta mengklaim bahwa angka itu dilebih-lebihkan.

Juru bicara kedutaan Inggris di Yangon mengatakan, "Kami prihatin dengan penangkapan seorang wanita Inggris di Myanmar. Kami berhubungan dengan pihak berwenang setempat dan memberikan bantuan konsuler." Juru bicara itu tidak menyebutkan nama individu tersebut.

Bowman, 56 tahun, menjabat sebagai duta besar untuk Myanmar dari 2002-2006 dan memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di negara itu.

Suaminya Htein Lin, 55 tahun, adalah salah satu seniman terkenal di Myanmar dan seorang aktivis veteran yang menghabiskan 6 1/2 tahun, antara 1998 dan 2004, di penjara karena penentangannya terhadap junta sebelumnya.

Pasangan itu telah ditahan dan dikirim ke penjara Insein, kata sebuah sumber, penjara terkenal di pinggiran Yangon di mana banyak tahanan politik ditahan.

Sumber itu menambahkan putri kecil mereka tetap "aman dan sehat".

Bowman adalah orang asing terakhir yang ditahan di Myanmar. Sean Turnell, seorang ekonom Australia dan penasihat pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, dan pembuat film lepas Jepang Toru Kubota juga masih ditahan. Pemerintah mereka telah meminta mereka untuk dibebaskan.

Reuters

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

4 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

6 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

8 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

17 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

20 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya