Pengedar Narkoba di Kolombia yang Jadi Justice Collaborator Tak Akan Diekstradisi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 25 Agustus 2022 13:05 WIB

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Rabu, 24 Agustus 2022, mengungkap kalau pengedar narkoba, yang mau berkomitmen dengan Pemerintah Kolombia untuk benar-benar meninggalkan dunia hitam perdagangan narkoba, tidak akan di ekstradisi untuk menghadapi persidangan di luar negeri.

Petro, yang dilantik sumpah jabatan sebagai orang nomor satu di Kolombia pada bulan ini, berjanji akan menciptakan perdamaian di negaranya. Petro juga mengakui pemerintahannya melakukan kontak dengan sejumlah kelompok bersenjata, yang berniat keluar dari konflik.

Kandidat presiden sayap kiri Kolombia Gustavo Petro dari koalisi Pakta Bersejarah menunjukkan surat suaranya sebelum memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama putaran kedua pemilihan presiden di Bogota, Kolombia 19 Juni 2022. REUTERS/Luisa Gonzalez

Advertising
Advertising

Petro, yang beraliran kiri, mempertanyakan efektifitas ekstradisi, yakni sebuah alat hukum yang dianggap Amerika Serikat sebuah cara untuk mencegah kejahatan.

Pemerintahan Petro telah menawarkan sejumlah keringanan hukuman pada para pelaku kriminal, yang mau memberikan informasi soal perdagangan narkoba (Justice Collaborator) dan menyerahkan diri.

“Para pengedar narkoba, yang tidak mau bernegosiasi dengan pemerintah, akan diekstradisi. Sedangkan pengedar narkoba yang mau bernegosiasi dengan pemerintah akan kemungkinan ekstradisinya akan dievaluasi ulang tanpa negosiasi ke Amerika Serikat,” kata Petro, usai rapat dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

Menurut Petro, pengedar narkoba yang mau bernegosiasi bisa mendapatkan keuntungan hukum dari Pemerintah Kolombia dan jika berkomitmen tidak mengedarkan narkoba lagi, maka dia tidak akan diekstradisi.

Pemerintah Kolombia saat ini berkomunikasi dengan sejumlah kelompok bersenjata, di antaranya kelompok kriminal Clan del Golfo dan para pembangkang kelompok pemberontak FARC, yang menolak kesepakatan damai pada 2016 lalu.

“Kami menulis sejumlah surat, yang meminta perdamaian dan dilakukan negosiasi,” kata Petro.

Sejumlah delegasi dari Pemerintah Amerika Serikat yang mengunjungi Kolombia pada pekan ini mengatakan Pemerintahan Biden mengakui pembagian tanggung jawab untuk kejahatan perdagangan narkoba dan kebutuhan untuk mengatasinya tanpa mencederai populasi yang sudah rapuh.

Sumber: Reuters

Baca juga: Justice Collaborator Tak Sama dengan Whistleblower, Kenali Bedanya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

5 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

5 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

13 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya