Perdana Menteri Montenegro Kena Mosi Tidak Percaya dari Parlemen

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 20 Agustus 2022 19:00 WIB

Dritan Abazovic, Perdana Menteri Montenegro. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Montenegro pada Sabtu, 19 Agustus 2022, meloloskan mosi tidak percaya pada kabinet pimpinan Perdana Menteri Montenegro, Dritan Abazovic. Sebanyak 36 wakil rakyat menyorongkan mosi tidak percaya pada Abazovic sebagai bentuk protes atas sejumlah regulasi yang diterbitkannya.

Mosi-tidak percaya dari anggota parlemen Montenegro itu adalah yang kedua kalinya diterbitkan pada tahun ini menyusul runtuhnya kabinet Perdana Menteri Abazovic pada Februari lalu. Abazovic disebut mendapat dukungan dari gereje orthodox Seribia.

“Saya sangat bangga dengan yang telah kami lakukan dalam 100 hari ini. Kami akan dikenang sebagai pemerintah dengan periode terpendek, namun banyak keputusan sulit yang sudah kami putuskan,” kata Abazovic usai parlemen memutuskan menerbitkan mosi-tidak percaya.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Montenegro Dritan Abazovic. Sumber: Reuters

Dengan keputusan anggota parlemen ini, maka Presiden Montenegro Milo Djukanovic harus menominasikan perdana menteri yang baru untuk membentuk pemerintahan yang baru. Montenegro adalah sebuah negara di kawasan Balkan, yang sedang berambisi untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Dengan mosi tidak percaya ini, maka Montenegro juga berpeluang melakukan pemilu yang dipercepat.

Montenegro berpenduduk 625 ribu jiwa. Masyarakat Montenegro sudah lama terbelah oleh mereka yang mengidentifikasikan diri sebagai warga negara Montenegro dan ada yang lebih ingin diakui sebagai warga pro-Rusia Serbia, yang menentang kemerdekaan Montenegro dari Serbia.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, Partai Sosialis Demokrat akhir bergabung untuk menyorongkan mosi tidak percaya. Partai Sosialis Demokrat adalah partai yang menggolkan Djukanovic ke kursi Presiden Montenegro. Mosi tidak percaya didukung oleh 50 anggota parlemen dari total 81 anggota.

Sebelumnya pada bulan ini, Perdana Menteri Abazovic menanda-tangani kesepakatan dengan gereja orthodok Serbia meskipun menuai kritikan dari kelompok-kelompok sayap kanan dan politikus dari partai-partai pro-barat. Mereka yang keberatan beralasan kesepakatan itu hanya memberikan gereja terlalu banyak kekuasaan dibanding kelompok agama lainnya

Sedangkan Abazovic berpandangan pakta yang disepakatinya dengan gereja orthodok Serbia akan menjadi solusi bagi sebuah permasalahan domestik di Montenegro dan membantu menyembuhkan keretakan antara partai-partai pro-Uni Eropa dan mereka yang mendukung penguatan hubungan Montenegro dengan Serbia dan Rusia

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Selamat dari Mosi Tidak Percaya, tapi Dukungan Melemah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

5 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

6 jam lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

3 hari lalu

Airin Daftar ke Lima Partai untuk Maju di Pilkada Banten

Proses pendaftaran maupun komunikasi dilakukan Airin, ke semua partai politik, bukan dalam rangka membentuk koalisi besar.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

4 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

9 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

9 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

10 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

11 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya