Geger Penyanderaan Karyawan dan Nasabah Bank di Lebanon

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 12 Agustus 2022 19:00 WIB

Aksi penyanderaan pada karyawan bank dan para nasbahnya di sebuah bank di jalan Hamra, Beirut, Kamis, 11 Agustus 2022. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki bersenjata menyandera karyawan bank dan para nasbahnya di sebuah bank di jalan Hamra, Beirut, Kamis, 11 Agustus 2022. Pelaku penyanderaan menuntut agar uang depositonya bisa dicairkan. Penyanderaan berakhir setelah pihak berwenang setuju untuk memberikan sebagian akses kepada pelaku agar ia bisa menarik uangnya.

Pelaku memasuki kantor cabang Bank Federal Lebanon, yang ada di Hamra, wilayah barat Beirut. Ia masuk ke bank tersebut dengan membawa senjata api tepat sebelum tengah hari.

Aksi penyanderaan pada karyawan bank dan para nasbahnya di sebuah bank di jalan Hamra, Beirut, Kamis, 11 Agustus 2022. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, pelaku teridentifikasi atas nama Bassam al-Sheikh Hussein, 42 tahun.

"Dia meminta akses agar bisa menarik uangnya sekitar US$ 200 ribu (Rp 3 miliar) yang ada di rekening banknya. Ketika karyawan menolak permintaan itu, dia mulai berteriak bahwa kerabatnya ada di rumah sakit. Kemudian dia mengeluarkan pistolnya," kata sumber itu.

Aksi penyanderaan ini berlangsung selama enam jam. Saudara perempuan pelaku dan kepala asosiasi perbankan lokal mengatakan kepada media setempat, penyanderaan berakhir setelah bank setuju memberikan laki-laki itu uang sekitar US$30 ribu atau sekitar Rp 400 juta.

Sejauh ini belum jelas rincian kompromi kedua belah pihak, apakah itu termasuk juga bebas tuntutan pidana.

Saat peristiwa berlangsung, sumber menceritakan ada beberapa nasabah bank, yang berhasil melarikan diri sebelum pelaku menutup semua pintu kantor bank tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Lebanon menyatakan, setidaknya satu orang tua dibebaskan dari bank karena usianya dan negosiator pemerintah dikerahkan untuk memulai pembicaraan dengan penyandera. Enam sandera yang tersisa terdiri dari satu nasabah dan lima karyawan bank, termasuk manajer bank bernama Hassan Halaw.

"Saya sedang ada di kantor. Dia (penyandera) gelisah, lalu tenang, lalu gelisah lagi," kata Halawi kepada Reuters melalui telepon sebelum dibebaskan.

Media di Lebanon Al-Jadeed mewartakan setidaknya ada dua tembakan yang dilepaskan dalam aksi penyanderaan itu. Palang Merah Lebanon mengatakan mereka telah mengerahkan ambulans ke tempat kejadian.

Selama penyanderaan, orang-orang berkumpul di luar bank. Banyak dari mereka meneriakkan, "Turunkan aturan bank!"

Sejak krisis keuangan Lebanon terjadi pada 2019, bank-bank di negara tersebut membatasi penarikan uang kertas pada sebagian besar nasabah yang menyimpan deposito di bank. Krisis keuangan sudah berlangsung selama 3 tahun di Lebanon, telah menyebabkan lebih dari tiga perempat populasi Lebanon kesusahan.

Bank mengatakan mereka membuat pengecualian untuk kasus kemanusiaan termasuk perawatan di rumah sakit. Akan tetapi nasabah dan perwakilan keluarga nasabah mengatakan kepada Reuters bahwa pengecualian itu jarang diterapkan.

REUTERS

Baca juga: Kebakaran di Kantor Pusat Bank Mandiri, Manajemen Pastikan Operasional Aman

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

7 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

2 hari lalu

Penagih Utang Diamuk Nasabah, Bos PNM Mekaar: Tak Bisa Dihindari

Penagih PNM Mekaar kerap menghadapi nasabah yang mengamuk ketika angsuran kreditnya ditagih.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

4 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

5 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

8 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya