Zelensky Tuduh Rusia Lakukan 'Teror Nuklir' dengan Tembaki PLTN

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 7 Agustus 2022 19:14 WIB

Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan tanggapan internasional yang lebih kuat terhadap apa yang disebutnya sebagai "teror nuklir" Rusia setelah menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, reaktor terbesar di Eropa.

Selama panggilan telepon dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Zelensky menyerukan sanksi dijatuhkan pada industri dan bahan bakar nuklir Rusia, kata Presiden Ukraina itu, Minggu, 7 Agustus 2022.

Perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina, Energoatom, mengatakan bahwa seorang pekerja terluka ketika pasukan Rusia menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia pada Sabtu malam.

Selkain itu, sensor pemantau radiasi rusak ketika pasukan Rusia kembali menembaki pembangkit Zaporizhzhia, pada Sabtu malam.

Pabrik itu juga ditembaki pada hari Jumat, dan Rusia kembali menyalahkan Ukraina atas insiden baru tersebut.

Pada Sabtu malam, serangan roket Rusia menghantam lokasi fasilitas penyimpanan kering pabrik, di mana 174 kontainer dengan bahan bakar nuklir bekas disimpan di udara terbuka, kata Energoatom di aplikasi pesan Telegram.

“Tiga sensor pemantau radiasi di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia rusak. Akibatnya, deteksi dan respons yang tepat waktu jika terjadi penurunan situasi radiasi atau kebocoran radiasi dari wadah bahan bakar nuklir bekas belum memungkinkan,” kata agensi.

Ia menambahkan bahwa satu pekerja pabrik terluka oleh pecahan peluru dan dibawa ke rumah sakit.

Advertising
Advertising

Roket menghancurkan saluran listrik tegangan tinggi pada hari Jumat di fasilitas itu, mendorong operatornya untuk memutuskan reaktor meskipun tidak ada kebocoran radioaktif yang terdeteksi. Pabrik Zaporizhzhia direbut oleh pasukan Rusia pada awal Maret pada tahap awal perang tetapi masih dijalankan oleh teknisi Ukraina.

Rusia kembali menyalahkan Ukraina atas penembakan pada Sabtu malam.

“Semalam formasi bersenjata Ukraina melancarkan serangan menggunakan roket sistem peluncur ganda Uragan 220 mm. Bangunan administrasi dan wilayah yang berdekatan dari fasilitas penyimpanan rusak,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh administrasi Enerhodar Rusia.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyuarakan keprihatinan serius atas penembakan tersebut, dengan mengatakan tindakan itu menunjukkan risiko bencana nuklir.

Kedua belah pihak saling menuduh terlibat dalam "terorisme nuklir" setelah insiden hari Jumat. Energoatom Ukraina menyalahkan Rusia atas penembakan Jumat, sementara kementerian pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina menembaki pabrik nuklir itu.

Reuters

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya