Pertikaian Politik, Irak 290 Hari Tanpa Pemerintahan

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 28 Juli 2022 14:30 WIB

Seorang lelaki mengibarkan bendera untuk merayakan peluncuran rudal Iran ke pangkalan militer koalisi pimpinan A.S di Irak, di Teheran, Iran, 8 Januari 2020. Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi penembakan rudal-rudal itu terkait kematian Soleimani akhir pekan lalu. Nazanin Tabatabaee / WANA

TEMPO.CO, Jakarta - Pertikaian yang masih berlangsung di Irak antara kelompok Syiah dan kelompok Kurdi telah menjadi batu sandungan pembentukan pemerintah Irak yang baru. Silang pendapat ini juga telah menghambat reformasi di Negera 1001 malam tersebut. Pada Rabu, 27 Juli 2022, Irak menandai kebuntuan paska-pemilu terpanjang.


Lebih dari sembilan bulan sejak pemilu Oktober 2021, anggota parlemen yang ditugaskan untuk memilih presiden dan perdana menteri belum juga mencapai kesepakatan. Akibatnya Irak mencatat rekor 290 hari tanpa kepala negara atau kabinet.


Kebuntuan terpanjang di tubuh pemerintahan pernah pula terjadi pada 2010. Ketika itu, Irak selama 289 hari tanpa pemerintahan hingga akhirnya Perdana Menteri Nouri al-Maliki mendapat masa jabatan periode kedua.


Pemerintahan Perdana Menteri irak Mustafa al-Kadhimi yang akan keluar dari jabatannya, sekarang ini masih menjalankan negaranya. Jika partai-partai tidak bisa menyepakati pemerintahan baru, maka Kadhimi mungkin akan tetap menjabat sebagai juru kunci sampai pemilihan baru dapat diadakan.


Sebagai tanda potensi penundaan lebih lanjut, ribuan pendukung ulama Syiah populis, Moqtada al-Sadr, menyerbu parlemen Baghdad yang kosong pada Rabu malam, 27 Juli 2022. Mereka meneriakkan slogan-slogan melawan saingan politiknya. Serbuan itu terjadi beberapa hari setelah mereka menunjukkan kesepakatan tentang calon perdana menteri.

Advertising
Advertising

Kelumpuhan telah membuat Irak tanpa anggaran untuk 2022. Walhasil, pengucuran biaya pengeluaran untuk prioritas proyek-proyek infrastruktur serta reformasi ekonomi, tertunda.


Warga Irak mengatakan situasi negaranya memburuk, dimana layanan publik dan pekerjaan menjadi berkurang. Padahal, Baghdad mendulang pendapatan yang cukup bagus dari minyak setelah harga minyak mentah tinggi serta tidak ada perang besar sejak kekalahan ISIS lima tahun silam.


"Tidak ada pemerintah, jadi tidak ada anggaran, jalan-jalan tetap berlubang, listrik dan air langka dan ada layanan kesehatan dan pendidikan yang buruk," kata Mohammed Mohammed, pensiunan PNS, 68 tahun, dari kota selatan Nassiriya.


Kondisi Irak tersebut telah memicu aksi protes, di antaranya di Ibu Kota Baghdad dan wilayah selatan Irak pada 2019. Demonstran menuntut pencopotan partai-partai yang telah berkuasa sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003, yang menggulingkan diktator Saddam Hussein. Para demonstran menuduh para politikus itu korupsi hingga merajalela dan menghentikan kemajuan Irak.

Pasukan keamanan Irak dan milisi diduga membunuh ratusan pengunjuk rasa. Mereka juga menggagalkan protes pada 2020.

Kadhimi menjabat sebagai kandidat yang mau kompromi dalam merespon demonstran. Ia berjanji menghukum pembunuh para pengunjuk rasa dan akan mengadakan pemilu dini pada 10 Oktober 2022. Sebagian besar dari mereka yang unjuk rasa, pesimis akan ada perubahan.


"Apa pun bentuk pemerintahan, itu akan terdiri dari orang-orang dan partai-partai yang membunuh teman-teman kita," kata Ali al-Khayali, aktivis anti-pemerintah yang ikut demonstrasi.

Pembentukan pemerintah Irak sering memakan waktu berbulan-bulan dan membutuhkan dukungan dari semua partai politik utama.

Sejak Saddam digulingkan, partai-partai syiah yang mewakili mayoritas demografis negara itu telah memegang jabatan perdana menteri, sedangkan kelompok Kurdi memegang kursi Presiden Irak. Kelompok sunni biasanya duduk sebagai ketua parlemen. Perpecahan dalam kelompok-kelompok tersebut membuat proses ini sekarang menjadi sangat lama.
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

4 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

5 hari lalu

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

Kapten Timnas U-23 Irak Muntadher Mohammed ingin menebus kekalahan dari Jepang dan mengamankan tiket Olimpiade saat menghadapi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

5 hari lalu

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Duel Irak vs Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya