Thailand Kucurkan Rp 11 T Dana Bansos Hadapi Inflasi

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 27 Juli 2022 22:06 WIB

Seorang turis di dekat Grand Palace di Bangkok saat matahari terbenam di dekat Grand Palace di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2022. REUTERS/Chalinee Thirasupa/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Thailand pada Selasa, 26 Juli 2022, menyetujui dana bantuan sosial senilai 27,4 miliar baht atau sekitar Rp 11.2 triliun untuk mengurangi tekanan biaya hidup dan mempertahankan konsumsi masyarakat. Kementerian Keuangan menyatakan, kebijakan itu diambil di tengah meningkatnya inflasi.

Dana bansos itu akan dioperasikan selama September-Oktober termasuk 21,2 miliar baht atau sekitar Rp 8.6 triliun untuk 26,5 juta orang. Mereka masing-masing bakal mendapat 800 baht (Rp 326 ribu). Skema ini bertujuan untuk mendukung daya beli konsumen.

Pemerintah secara terpisah akan menawarkan 400 baht (Rp 113 ribu) kepada 13,34 juta orang berpenghasilan rendah yang memiliki kartu kesejahteraan negara. Total jumlahnya 5.3 miliar baht atau setara Rp 2,1 triliun. Sekitar 892 juta baht untuk 2,23 juta orang berkebutuhan khusus.

Dukungan ini diharapkan membantu menjaga daya beli masyarakat, dengan sekitar 48,6 miliar baht atau sekitar Rp 19.8 triliun akan disuntikkan ke dalam perekonomian. Juru Bicara Kementerian Keuangan Pornchai Theeravet, yang juga mengepalai kantor kebijakan fiskal, mengatakan, bantuan itu juga diharapkan bisa mengangkat produk domestik bruto sebesar 0,13 persen tahun ini.

Sebelumnya pada Selasa, kementerian mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Thailand pada 3,5 persen tahun ini.

Advertising
Advertising

Kabinet juga menyetujui langkah-langkah pajak untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik yang terdaftar antara Oktober 2022 dan September 2025. Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan, lebih dari 128.000 kendaraan listrik diperkirakan akan digunakan.

Juru bicara pemerintah mengatakan, Thailand juga menyetujui program pinjaman lunak 5 miliar baht, sekitar Rp 2 triliun untuk membantu hotel-hotel kecil dibuka kembali.

Inflasi di Thailand mencapai level tertinggi dalam 14 tahun, yakni 7,66 persen pada bulan Juni. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga bulan depan untuk menahan harga konsumen.

REUTERS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya