Afrika Selatan Minta Uni Emirat Arab Ekstradisi Koruptor

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Juli 2022 17:05 WIB

Seorang anak membawa bendera ketika berkumpul untuk mendoakan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang berulang tahun, di luar Rumah Sakit Jantung Medi-Clinic, di mana Mandela dirawat, di Pretoria, Afrika Sekatan, Kamis (19/7). Kesehatan pahlawan anti apratheid Nelson Mandela semakin membaik, Kamis (18/7), ketika mantan Presiden tersebut berulang tahun ke 95. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan secara resmi meminta ke Uni Emirat Arab agar mau mengekstradisi Rajesh dan Atul Gupta, yakni dua kakak-beradik yang menghadapi dakwaan korupsi. Kasus korupsi keduanya membawa nama mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.

Kementerian Kehakiman Afrika Selatan pada Senin, 25 Juli 2022, mengatakan dugaan korupsi Rajesh dan Atul Gupta, yang melibatkan mantan Presiden Zuma terjadi saat Zuma masih berkuasa.

“Kami dapat konfirmasikan permintaan ekstradisi sudah dilayangkan ke otoritas pusat di Uni Emirat Arab hari ini,” jata Ronald Lamola, Menteri Kehakiman Afrika Selatan.

Advertising
Advertising

Sesuai prosedur, Afrika Selatan harus memasukkan permintaan ekstradisi dalam temop 60 hari setelah Kepolisian Dubai menahan Guptas pada Juni 2022. Kakak beradik itu, dituduh telah menggunakan koneksi mereka dengan Zuma, untuk memenangkan sejumlah kontrak, mempengaruhi anggota kabinet untuk menyedot dana negara. Zuma dan Gupta menyangkal telah melakukan kesalahan.

Kepala Jaksa Afrika Selatan Shamila Bathoni mengatakan proses ekstradisi bisa memakan waktu berbulan-bulan. Dia tak mau memberikan detail waktu pastinya.

Bathoni hanya mengatakan National Prosecuting Authority (NPA), sudah melihat adanya permohonan ekstradisi, yang merupakan sebuah langkah untuk menyeret orang-orang yang melakukan tindak kejahatan korupsi agar mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.

“Apa yang ingin saya pastikan pada masyarakat Afrika Selatan adalah NPA kami tidak membawa kasus kecuali kami puas karena ini memenuhi unsur-unsur standar bahwa eksekusi hukum akan berjalan sukses,” kata Bathoni.

Kepolisian Dubai sudah menahan Guptas berdasarkan sebuah red notice dari Interpol, yang meminta kepada aparat penegak hukum di seluruh dunia untuk menempatkan dan secara proporsional menahan seseorang hingga dilakukannya ekstradisi.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 jam lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

1 hari lalu

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

Andres Iniesta genap berusia 40 tahun pada 11 Mei 2024. Kini bermain untuk klub Uni Emirate Arab.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

1 hari lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

1 hari lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

3 hari lalu

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

Kejati Banten menahan pejabat di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek breakwater Cituis.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

3 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

3 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

4 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

4 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya