Langgar Pembatasan COVID-19, Anak-Anak di Negara Bagian Australia Didenda Rp10 Juta

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 Juli 2022 12:00 WIB

Anak-anak berlari menuju sekolah yang dibuka kembali di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di sekolah umum Homebush West di Sydney, Australia, 25 Mei 2020. REUTERS/Loren Elliott

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah negara bagian dengan penduduk terpadat di Australia, New South Wales, tengah menghadapi gugatan atas peraturan mereka yang mendenda warga, termasuk anak-anak berusia minimal 10 tahun, atas pelanggaran pembatasan COVID-19. Salah satu pelanggaran adalah tidak menggunakan masker di ruang publik maupun ruang tertutup.

Aturan untuk mencegah penularan COVID-19 itu dinilai memberatkan karena warga, termasuk anak-anak, menghadapi denda paling sedikit Aus$1.000 atau sekitar Rp10 juta. Gugatan hukum yang diajukan di Mahkamah Agung NSW pekan ini terhadap komisaris polisi NSW dan Komisaris Administrasi Denda, akan menjadi preseden yang dapat mengakibatkan penarikan ribuan denda.

Data yang dirilis oleh Redfern Legal Center pada 2021 menunjukkan denda senilai Aus$2,1 juta atau Rp21,7 miliar telah dikeluarkan untuk 2.844 anak berusia 10-17 tahun sejak pertengahan tahun lalu. Lebih dari separuh anak-anak menerima denda sebesar Aus$1.000. Tujuh belas anak didenda Aus$5.000 atau sekitar Rp51,7 juta dan 39 anak didenda Aus$3.000 atau sekitar Rp31 juta.

Samantha Lee, pengacara akuntabilitas kebijakan senior di Redfern Legal Center – yang mewakili tiga penggugat – mengatakan ini adalah “kasus besar”.

“Kami berbicara tentang denda Aus$45.000, dan sebagian besar denda dikeluarkan untuk mereka yang berada di daerah sosial ekonomi rendah, dan juga warga Aborigin,” kata Lee seperti dilansir SHM Kamis 21 Juli 2022. “Bagi kami ini tentang mereka, dan mencoba mendapatkan semacam keadilan yang belum mereka dapatkan melalui sistem peninjauan.”

Advertising
Advertising

Pemerintah NSW sendiri tengah mempertimbangkan untuk mengganti kebijakan kontroversial ini dengan kebijakan lain. Mereka menawarkan program yang memungkinkan peserta mengurangi denda dengan terlibat dalam pekerjaan, konseling, kursus, atau program perawatan yang tidak dibayar bagi anak-anak pelanggar aturan COVID-19.

Namun, kelompok-kelompok advokasi hukum Australia mendesak agar denda bagi anak-anak diganti hukuman peringatan. Menurut mereka, denda itu secara tidak proporsional mempengaruhi masyarakat miskin dan minoritas. “Anak-anak memiliki sedikit kapasitas untuk membayar atau memahami sistem penegakan hukum,” kata kelompok itu memperingatkan. Sayangnya, imbauan itu ditolak pemerintah NSW.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Australia Naik

SUMBER: SHM

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

43 menit lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya