Kasus Covid-19 di Australia Naik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Juli 2022 13:00 WIB

Wisatawan menerima tes untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di fasilitas pengujian pra-keberangkatan, ketika negara-negara bereaksi terhadap varian baru coronavirus Omicron, di luar terminal internasional di Bandara Sydney, Australia, 29 November 2021. [REUTERS/ Loren Elliot]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Australia dilarikan ke beberapa rumah sakit menyusul wabah Covid-19 yang mengalami kenaikan pada Rabu, 20 Juli 2022. Otoritas di sejumlah negara bagian mendesak para pengusaha agar mengizinkan pegawainya bekerja dari rumah.

Kenaikan kasus Covid-19 juga membuat otoritas merekomendasikan warganya untuk menggunakan masker saat berada di dalam ruangan (indoor). Warga pun diminta untuk segera mendapatkan suntik dosis ketiga vaksin virus corona.

Australia sedang menghadapi gelombang ketiga varian omicron gelombang ketiga, yang dipicu oleh tingginya penularan varian baru, yakni BA.4 dan BA.5 dengan lebih dari 300 kasus positif Covid-19 dalam tempo tujuh hari terakhir. Sejumlah otoritas di Australia memperingatkan angka Covid-19 bisa saja melonjak sampai dua kali lipat.

Advertising
Advertising

Fasilitas pengujian virus corona yang disediakan saat Victoria mengalami peningkatan kasus Covid-19, di Melbourne, Australia, 24 Juni 2020. AAP Image/James Ross via REUTERS

Pada Selasa, 19 Juli 2022, ada 50 ribu kasus virus corona di Negeri Kangguru tersebut atau tertinggi dalam dua bulan terakhir.

“Kita harus melakukan sesuatu yang berbeda setidaknya untuk periode waktu tertentu,” kata Kepala Tenaga Medis Australia Paul Kelly, Rabu, 20 Juli 2022.

Kelly memprediksi jumlah warga Australia yang bakal di rawat di rumah sakit bisa melonjak kapan saja. Dia menegaskan bekerja dari rumah adalah sebuah komponen penting untuk menghentikan apa yang disebut penyebaran makro.

Sekitar 5.300 warga Australia saat ini di rawat di rumah sakit karena Covid-19. Angka itu beda tipis dengan jumlah pasien Covid-19 yang diopname pada Januari 2022 selama penyebaran varian BA.1, yang ketika itu tercatat ada 5.390 pasien Covid-19 yang dirawat.

Negara bagian Queensland, Tasmania, dan Western Australia sudah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 sejak pandemi dimulai. Namun Kelly masih belum merekomendasikan agar warga diminta untuk kembali menggunakan masker atau aturan lainnya.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Australia melonggarkan aturan dengan membiayai dana karantina mandiri bagi para pekerja paruh waktu yang tertular Covid-19. Kebijakan ini diterbitkan setelah banyak pegawai yang mengeluh sakit. Sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di garda depan juga mengeluh kurang enak badan atau harus menjalani isolasi mandiri. Kebijakan ini dianggap sebagian orang membebani keuangan negara.

Sumber: Reuters

Baca juga: Virus Corona Makan Korban, Bocah 4 Tahun di Singapura Meninggal Akibat Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya