Ferdinand Marcos Jr Minta Utang dengan Cina Dinegosiasi Ulang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Juli 2022 20:00 WIB

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., putra dan mendiang diktator Ferdinand Marcos, memberikan pidato setelah diambil sumpahnya sebagai Presiden Filipina ke-17, saat upacara pelantikan di Museum Nasional di Manila, Filipina, 30 Juni 2022 REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina yang baru Ferdinand Marcos Jr memerintahkan Kementerian Transportasi Filipina agar menegosiasikan ulang kesepakatan utang, yang dibuat oleh mantan Presiden Rodrigo Duterte dengan Cina untuk membangun beberapa proyek kereta api senilai USD 4,90 miliar (Rp 73 triliun).

Wakil Menteri Perhubungan Filipina Cesar Chavez mengatakan perjanjian bantuan pinjaman untuk tiga proyek, dianggap sudah ditarik (tidak jadi) setelah Pemerintah Cina gagal mengambil tindak lanjut, terkait pendanaan yang diminta oleh Pemerintahan Duterte.

Sejumlah penumpang kereta api duduk dengan menerapkan social distancing pqda hari pertama pelonggaran lockdown setelah dua bulan di Manila, Filipina, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez

Advertising
Advertising

Menurut Chavez, opsi pendanaan dari pihak lain sedang dipertimbangkan untuk membiayai proyek-proyek di Filipina senilai 276 miliar peso. Di antara proyek tersebut adalah proyek rel kereta Subic-Clark, Philippine National Railways South Long-Haul Project dan Mindanao Railway Project.

Sejumlah opsi pendanaan adalah memanfaatkan modal swasta melalui kemitraan swasta dan pemerintah.

Sumber di pemerintah Cina yang tak mau dipublikasi identitasnya mengatakan kerja sama Cina-Filipina soal proyek kereta, akan berlanjut. Cina bersikap terbuka untuk melakukan diskusi dengan Filipina.

Rencananya, akan dibangun lebih dari 1.100 kilometer rel kereta. Filipina saat ini hanya punya 77 kilometer rel kereta sejak 2016 atau tertinggal dibanding negara lainnya di Asia.

Sejumlah negosiasi untuk membangun rel kereta sudah dimulai pada 2018 selama pemerintahan Duterte. Ketika itu, Filipina setuju untuk mengesampingkan sengketa Laut Cina Selatan dan sebagai imbalannya Cina akan mengucurkan bantuan miliaran dolar dan berjanji akan berinvestasi di Filipina, termasuk dalam program infrastruktur Duterte.

Presiden Marcos berjanji mempertahankan kedaulatan negara. Namun dia menyadari perlunya meningkatkan hubungan dengan Cina di sektor lain.

Sumber: Reuters

Baca juga: Enrique Manalo, Diplomat Karier yang Jadi Menlu Filipina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

18 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

1 hari lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

5 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

5 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya