Shanghai Hadapi Cuaca Ekstrem dan Covid-19

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 Juli 2022 20:30 WIB

Pekerja dengan pakaian APD berjaga-jaga di jalan, saat tahap kedua dari penguncian dua tahap untuk mengekang penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) dimulai di Shanghai, Cina, 1 April 2022. Penambahan kasus baru Covid-19 yang signifikan membuat beberapa kota di Cina kita kembali memberlakukan kebijakan lockdown. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Shanghai di Cina pada Rabu, 13 Juli 2022, menghadapi kenaikan temperatur sampai 40 derajat celcius. Kondisi ini membuat tenaga kesehatan yang menangani tes massal virus corona bermandikan keringat karena pakaian APD yang mereka kenakan sangat tertutup.

Shanghai adalah kota komersial di Cina dan pernah berstatus lockdown. Shanghai masih berjuang menghadapi wabah Covid-19 setelah akhir pekan lalu kasus harian positif Covid-19 di sana mencapai puluhan kasus.

Seorang pekerja dengan pakaian pelindung berdiri di belakang penghalang yang menutup area perumahan di bawah penguncian, menyusul wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 29 Maret 2022. Cina melaporkan ada 13.287 kasus Covid-19 baru pada Sabtu kemarin. REUTERS/Aly Song

Advertising
Advertising

Kasus Covid-19 di Shanghai relatif rendah di banding banyak kota lain di Cina. Pada April dan Mei 2022, Shanghai yang berpenduduk 25 juta jiwa harus menghadapi lockdown.

Ying Jie, pelatih kebugaran, mengatakan kendati Shanghai telah menghindari lagi kebijakan lockdown, namun Ying berniat menutup tempat olahraganya untuk selamanya kendati baru beroperasi selama setahun setelah pembukaan. Sebab Ying mengaku tak bisa menghadapi kondisi yang serba tidak pasti.

Sejumlah tempat olahraga di Shanghai, termasuk di tempat Ying, pada pekan ini diminta untuk tutup karena wabah Covid-19.

“Kami baru buka pada 1 Juli sampai 10 Juli. Saya tidak bisa membayar uang sewa, namun tempat usaha saya tidak diperbolehkan beroperasi. Jika saya membuka tempat usaha saya diam-diam, lalu ditemukan kasus positif Covid-19 di tempat saya, maka saya akan kehilangan izin usaha. Risiko kena hukuman denda terlalu besar,” kata Ying.

Ketika banyak negara-negara besar memutuskan hidup bersama Covid-19, Cina menganut kebijakan nol kasus Covid-19 agar bisa memberantas wabah virus corona lebih awal. Namun karena kebijakan ini, maka ekonomi Cina menjadi taruhannya.

Untuk mencapai target nol kasus Covid-19, Cina bergantung pada tes virus corona yang hampir tiada akhir dan memberlakukan perintah isolasi mandiri. Sejauh ini sudah ada ratusan gedung rumah susun dan tempat bisnis, yang dijadikan tempat untuk karantina mandiri warga.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mengenali Cuaca Ekstrem dan Dampak Risikonya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

27 menit lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

3 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

10 hari lalu

BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya