Bahan Bakar Langka, Warga Sri Lanka Beralih ke Sepeda

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Juli 2022 09:00 WIB

Thusitha Kahaduwa, dokter di Kolombo, Sri Lanka, sekarang ke kantor menggunakan sepeda karena kelangkaan bahan bakar. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah dua pekan terakhir, Thusitha Kahaduwa, meninggalkan mobilnya di garasi dan berkeliling melayani pasien-pasiennya menggunakan sepeda. Kahaduwa, 41 tahun, adalah seorang dokter yang tinggal di Ibu Kota Kolombo, Sri Lanka.

Kahaduwa, hanyalah satu dari ribuan tenaga profesional di Sri Lanka yang harus mengganti moda transportasi mereka ke roda dua (sepeda). Mereka mengayuh sepeda untuk ke kantor hingga berbelanja setelah negara itu terperosok dalam krisis ekonomi terburuk sejak meraih kemerdekaan pada 1948. Suplai bahan bakar di Sri Lanka sekarang sangat susah.

“Pertama, untuk bisa mendapatkan bensi – harus antri dua hingga tiga jam. Sekitar tiga pekan lalu, saya bahkan harus antri sampai tiga hari di pom bensin. Membeli sepeda adalah bentuk keputus-asaan,” kata Kahaduwa.

Advertising
Advertising

Sejumlah konsumen menunggu di luar toko sepeda untuk membeli sepeda setelah terjadi krisis kelangkaan bahan bakar. Sumber : Reuters

Cadangan devisa Sri Lanka nyaris mendekati nol. Itu artinya, untuk bisa mengimpor pupuk, bahan makana dan obat-obatan bagi 22 juta jiwa warganya, harus tertatih.

Sudah dua pekan tidak ada pengiriman barang yang tiba di Sri Lanka. Sekolah tatap muka ditiadakan sementara, warga Sri Lanka diminta bekerja dari rumah, dan bahan bakar yang tersedia hanya boleh untuk sektor krusial. Belum ada kabar kapan pengiriman bahan bakar akan tiba di Sri Lanka.

Kelangkaan bahan bakar telah membuat jalan-jalan di Ibu Kota Kolombo sekarang dipenuhi oleh sepeda. Permintaan sepeda meroket, namun stok terbatas. Harga sepeda baru, mau pun bekas sekarang naik hampir dua kali lipat.

Spare parts dan aksesoris sepeda, bahkan helm dan kunci sepeda, juga mengalami kekurangan suplai di Sri Lanka. Salah satu pemilik toko sepeda, Victor Perera, mengatakan dia berhasil menjual hingga 20 unit sepeda dalam tempo sebulan.

“Karena kelangkaan bahan bakar, semua orang sekarang membutuhkan sepeda,” kata Perera.

Suplai sepeda dibatai karena otoritas di Sri Lanka telah melarang impor dan hanya membolehkan impor untuk barang kebutuhan pokok saja demi menghemat devisa yang tersisa.

“Impor sepeda dilarang sehingga importir menjual stok-stok sepeda mereka dengan harga tinggi. Sekarang sudah tidak ada lagi sepeda yang bisa dijual,” ujarnya.

Baca juga: Tour de France 2022: Wout van Aert Kuasai Etape 4, Kian Mapan di Puncak Klasemen

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

6 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya