Inilah Alasan 3 Kota di Asia Ini Berganti Nama

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 6 Juli 2022 17:00 WIB

Sebidang tanah di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, yang pengalihan kepemilikannya melanggar peraturan. [VnExpress / Thanh Nguyen]

TEMPO.CO, Jakarta - Kota menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah. Namun begitu, ada beberapa kota yang berganti nama seiring waktu. Ada berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tiga kota di Asia yang berganti nama:

1. Kota Dushanbe

Kota ini terbesar di Tajikistan. Dalam bahasa resminya, "Dushanbe" punya arti Senin. Nama kota ini setidaknya berganti nama sebanyak tiga kali.

Awalnya dikenal dengan Dyushambe hingga pada 16 Oktober 1929 berganti menjadi Stalinabad. Pergantian nama ini dilakukan untuk menghormati Joseph Stalin. Hingga kemudian berganti ke nama yang sekarang masih berlaku.

Pergantian nama yang terakhir ini terjadi pada 10 November 1961. Alasannya mengulik kepada sejarahnya, d imana kota ini tumbuh dari sebuah desa yang pasarnya populer dan terjadi pada hari Senin. Kini, menurut data pada 2016, populasi kota Dushanbe terdapat 802.700 orang.

Advertising
Advertising

2. Kota Ho Chi Minh

Dikutip dari World Atlas, kota di Vietnam menjadi salah satu yang berganti nama. Dahulunya, Ho Chi Minh bernama Saigon sebelum berganti pada 2 Juli 1976. Alasannya karena setelah bergabung dengan provinsi tetangga, yakni Gia Dinh.

Sebelum itu pula, Saigon dulunya adalah ibu kota Cochinchina yang merupakan sebuah koloni Perancis. Ini kemudian menjadi ibu kota Vietnam Selatan, sebuah republik merdeka dari tahun 1955 hingga 1975.

Namanya diubah menjadi Ho Chi Minh setelah seorang pemimpin komunis yang meninggal dengan nama yang sama. Namun, nama Saigon masih banyak digunakan secara informal, dengan istilah tersebut terutama mengacu pada bagian perkotaan Kota Ho Chi Minh.

3. Kota Mumbai

Nama kota terpadat di India ini berganti pada November 1995. Sebelumnya masih bernama Bombay. Nama yang berlaku saat ini berasal dari kata "Mumba", yakni dewi pelindung yang disebut Mumbadevi. Sedangkan "Aku" dalam bahasa Marathu berarti "Ibu". Pergantian nama tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan argumen bahwa "Bombay" adalah korupsi Inggris dari "Mumbai".

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga: Bangkok Umumkan Ganti Nama Jadi Krung Thep Maha Nakhon

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

3 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

10 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

12 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

14 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya