Peretas Klaim Curi Data Pribadi 1 Miliar Warga China, Dijual Rp 3 M

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 6 Juli 2022 13:45 WIB

Warga mengantre di depan loket Stasiun Beijing, menjelang libur panjang, di Cina, 1 Oktober 2020. Warga Cina memanfaatkan liburan panjang untuk mudik ke kampung halaman saat aturan lockdown telah dilonggarkan di tengah masa pandemi. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang peretas mengklaim berhasil menyadap informasi pribadi milik satu miliar warga China dari Kepolisian Shanghai. Jika klaim itu benar, makan ini menjadi salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

Pengguna internet anonim, yang diidentifikasi sebagai "ChinaDan", dalam sebuah forum peretas Breach Forums minggu lalu, menawarkan lebih dari 23 terabyte (TB) data seharga 10 bitcoin atau setara dengan sekitar $200.000 (Rp 3 miliar).

"Pada tahun 2022, database Shanghai National Police (SHGA) bocor. Database ini berisi banyak TB data dan informasi tentang miliaran warga China," tulis postingan tersebut seperti dikutip Reuters, Rabu, 6 Juli 2022.

"Basis data berisi informasi tentang 1 miliar penduduk nasional Tiongkok dan beberapa miliar catatan kasus, termasuk: nama, alamat, tempat lahir, nomor ID nasional, nomor ponsel, semua detail kejahatan/kasus."

Belum ada klarifikasi atas keaslian klaim tersebut.

Advertising
Advertising

Pemerintah Shanghai dan departemen kepolisian tidak menanggapi permintaan komentar.

Peretas ChinaDan juga belum bisa dihubungi, tetapi unggajan itu dibahas secara luas di platform media sosial Weibo dan WeChat China selama akhir pekan dengan banyak pengguna khawatir itu bisa menjadi nyata.

Tagar "kebocoran data" diblokir di Weibo pada Minggu sore.

Kendra Schaefer, kepala penelitian kebijakan teknologi di konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa "sulit untuk menguraikan kebenaran dari rumor".

Jika materi yang diklaim peretas berasal dari Kementerian Keamanan Publik, itu akan buruk karena "beberapa alasan", kata Schaefer.

"Yang paling jelas itu akan menjadi salah satu pelanggaran terbesar dan terburuk dalam sejarah," katanya.

Zhao Changpeng, CEO Binance, mengatakan bahwa pertukaran cryptocurrency telah meningkatkan proses verifikasi pengguna setelah intelijen mendeteksi penjualan catatan milik 1 miliar penduduk negara Asia di web gelap.

Dia mengatakan di Twitter bahwa kebocoran bisa terjadi karena "bug dalam penyebaran Elastic Search oleh agen (pemerintah)", tanpa mengatakan apakah dia merujuk pada kasus polisi Shanghai.

Dia memposting lagi di Twitter di kemudian hari, dengan mengatakan: "tampaknya, eksploitasi ini terjadi karena pengembang pemerintah menulis blog teknologi di CSDN dan secara tidak sengaja memasukkan kredensial", merujuk pada Jaringan Pengembang Perangkat Lunak China.

Perusahaan perangkat lunak Elastic mengatakan tidak benar menyebut mereka sebagai sumber pelanggaran. Pemerintah Shanghai tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Rabu.

Klaim peretasan datang ketika China berjanji meningkatkan perlindungan privasi data pengguna online, menginstruksikan raksasa teknologinya untuk memastikan penyimpanan yang lebih aman setelah keluhan publik tentang salah urus dan penyalahgunaan.

Tahun lalu, China mengeluarkan undang-undang baru yang mengatur bagaimana informasi dan data pribadi harus ditangani.

Reuters

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

2 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

17 hari lalu

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

17 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

18 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya