Ukraina Berunding dengan Turki dan PBB soal Ekspor Gandum

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 5 Juli 2022 19:00 WIB

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan negaranya sedang mengadakan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin jaminan ekspor gandum dari pelabuhan Ukraina. Sebelumnya, topik blokade ekspor gandum ini jadi salah satu agenda yang dibahas Zelensky dengan Presiden RI Joko Widodo di Kyiv, Rabu, 29 Juni 2022.

“Pembicaraan sebenarnya sedang berlangsung sekarang antara Turki, PBB, dan perwakilan kami yang bertanggung jawab atas keamanan gandum yang meninggalkan pelabuhan kami,” kata Zelensky pada konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, Senin, 4 Juli 2022, seperti dilansir Reuters.

"Ini adalah hal yang sangat penting bahwa seseorang menjamin keamanan kapal untuk negara ini atau itu - selain Rusia, yang tidak kami percayai. Oleh karena itu, kami membutuhkan keamanan untuk kapal-kapal yang akan datang ke sini, yang akan memuat bahan makanan," ujar Zelensky menambahkan.

Advertising
Advertising

Zelensky dalam pertemuan dengan PM Swedia mengatakan, Ukraina kontak langsung dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam masalah ini. Dia menyebut PBB memainkan peran utama, bukan sebagai moderator. Sejumlah laporan menyebut dalam beberapa pekan terakhir bahwa pembicaraan semacam itu akan segera terjadi di Turki.


Seorang pejabat Turki pada Senin mengatakan, pihaknya telah menghentikan sebuah kapal kargo berbendera Rusia di lepas pantai Laut Hitam. Turki juga sedang menyelidiki klaim Ukraina bahwa kapal itu membawa gandum curian.

Kapal kargo berbendera Rusia Zhibek Zholy yang diduga membawa gandum Ukraina di Turki, 1 Juli 2022. Tangkapan video Reuters

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pentingnya peran Ukraina bagi rantai pasokan pangan dunia. Tidak spesifik ke gandum, menurut Jokowi, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.

"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Jokowi di depan Zelensky.

Jokowi juga membahas isu yang sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Moskow, Kamis, 30 Juni 2022. Jokowi mengatakan Putin menjamin pasokan pangan dan pupuk bukan hanya dari Rusia, tapi Ukraina.

Konflik Rusia-Ukraina dinilai sangat berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022, negara-negara Afrika disebut paling terpengaruh oleh krisis yang berkembang. Harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk, setelah Ukraina diserang, makin melonjak harganya.



Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global. Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.



Moskow menolak tuduhan yang menyebut pihaknya sengaja memblokir ekspor gandum dari Ukraina. Moskow sebaliknya menuding kenaikan harga pangan dan bahan bakar global disebabkan sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia setelah operasi militer.

REUTERS

Baca juga: Road to Indonesia Digital Conference AMSI Siap Digelar di 8 Wilayah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

2 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

5 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

11 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya