Eks Penjaga Kamp Nazi Berusia 101 Tahun Divonis Penjara oleh Pengadilan Jerman

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 Juni 2022 20:45 WIB

Seorang mantan penjaga keamanan kamp konsentrasi Sachsenhausen berusia 101 tahun muncul di ruang sidang sebelum putusan persidangannya di pengadilan Landgericht Neuruppin, di Brandenburg, Jerman, 28 Juni 2022. REUTERS/Annegret Hilse

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Jerman menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada mantan penjaga Nazi, yang sekarang berusia 101 tahun, pada Selasa 28 Juni 2022.

Seperti dilansir Reuters, pria yang diidentifikasi sebagai Josef S., seorang anggota paramiliter SS partai Nazi, dinyatakan bersalah karena membantu pembunuhan sekitar 3.500 orang di kamp konsentrasi Sachsenhausen. Putusan ini mengakhiri salah satu pengadilan Nazi terakhir di Jerman.

Jaksa mengatakan bahwa terdakwa membantu mengirim 3.518 orang ke kematian mereka di kamp Sachsenhausen, utara Berlin, dengan secara teratur berjaga di menara pengawas antara 1942 dan 1945.

Dalam persidangan yang dibuka pada Oktober lalu, pria berusia 101 tahun itu mengatakan bahwa dia bekerja sebagai buruh tani di dekat Pasewalk di timur laut Jerman selama periode tersebut.

Namun, pengadilan menganggapnya terbukti bahwa dia bekerja di kamp di pinggiran Berlin antara 1942 dan 1945 sebagai anggota tamtama sayap paramiliter Partai Nazi, kantor berita Jerman dpa melaporkan.

Advertising
Advertising

"Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa, bertentangan dengan apa yang Anda klaim, Anda bekerja di kamp konsentrasi sebagai penjaga selama sekitar tiga tahun," kata Hakim ketua Udo Lechtermann. Dia menambahkan, dengan melakukan itu, terdakwa telah membantu mekanisme teror dan pembunuhan Nazi.

"Anda dengan sukarela mendukung pemusnahan massal ini dengan aktivitas Anda," kata Lechtermann. "Anda menyaksikan orang-orang yang dideportasi disiksa dan dibunuh dengan kejam di sana setiap hari selama tiga tahun."

Sidang memakan waktu hampir sembilan bulan karena dokter mengatakan pria itu, yang nama lengkapnya tidak diungkapkan karena aturan Jerman, tidak cukup fit untuk diadili, dan sesi dibatasi hingga dua setengah jam sehari.

Beberapa orang yang ditahan di Sachsenhausen dibunuh dengan Zyklon-B, gas beracun yang juga digunakan di kamp pemusnahan lain di mana jutaan orang Yahudi terbunuh selama Holocaust.

Sachsenhausen menampung sebagian besar tahanan politik dari seluruh Eropa, bersama dengan tahanan perang Soviet dan beberapa orang Yahudi.

Ada serentetan tuduhan yang diajukan terhadap mantan penjaga kamp konsentrasi dalam beberapa tahun terakhir untuk kejahatan Perang Dunia Kedua terhadap kemanusiaan.

Pada September, seorang mantan sekretaris kamp melarikan diri pada hari persidangannya akan dimulai, tetapi ditangkap oleh polisi beberapa jam kemudian.

Putusan pengadilan pada 2011 membuka jalan bagi penuntutan ini, yang menyatakan bahwa bahkan mereka yang berkontribusi secara tidak langsung pada pembunuhan masa perang, tanpa menarik pelatuk atau memberi perintah, dapat memikul tanggung jawab pidana.

Pengacara terpidana Stefan Waterkamp mengatakan kliennya akan mengajukan banding atas putusan hari ini. Ia mengatakan bahwa pengadilan yang lebih tinggi di Jerman akan memutuskan apakah "layanan penjaga umum tanpa partisipasi nyata" memberikan alasan yang cukup untuk putusan semacam itu.

Baca juga: Puluhan Tentara Jerman Dipecat karena Menyanyikan Lagu Ulang Tahun Adolf Hitler

SUMBER: REUTERS

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

5 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

5 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

5 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

8 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

8 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya