Polisi Turki Menahan 200 Orang Lebih dalam Pawai LGBT di Istanbul

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 28 Juni 2022 07:00 WIB

Pawai LGBT di Kota Istanbul pada 30 Juni 2018. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Turki pada Minggu, 26 Juni 2022, membubarkan pawai LGBT di Kota Istanbul yang dilarang. Wartawan dan penyelenggara aksi melaporkan, aparat telah menahan lebih dari 200 demonstran dan seorang fotografer AFP.

Seperti dikutip France 24, Senin, 27 Juni 2022, polisi menahan peserta pawai dan memasukan mereka ke dalam bus. Wartawan AFP melihat ada empat bus berisi orang-orang yang ditahan itu, termasuk kepala fotografer AFP Bulent Kilic.


Kilic, yang dibawa pergi dengan diborgol dari belakang, ditahan di sel polisi. Dia juga ditahan selama pawai Kebanggaan tahun lalu. Menurut wartawan AFP, Polisi mencegah pers merekam penangkapan Istanbul.
Kantor gubernur Istanbul telah melarang pawai di sekitar alun-alun Taksim Square pada aksi 'Pride Parade' kali ini. Akan tetapi pengunjuk rasa berkumpul walau polisi secara ketat datang mengamankan.


Kota terbesar di Turki itu, sebenarnya telah melarang pawai sejak 2015, tetapi kerumunan LGBT tetap berkumpul setiap tahunnya untuk merayakan "Bulan Kebanggan". Penyelenggara menyebut larangan itu melanggar hukum.


“Kami tidak menyerah, kami tidak takut! Kami akan melanjutkan kegiatan kami di tempat yang aman dan online,” kata Komite Pekan Kebanggaan LGBTI Istanbul di Twitter.


Kaos GL, yakni sebuah kelompok LGBT terkemuka, mengatakan sesaat sebelum pawai dimulai pukul 17.00 waktu setempat, bahwa 52 orang telah ditahan. Sedangkan Komite "Pekan Kebanggaan" kemudian mengatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap.

Pihak polisi atau kantor gubernur sendiri tidak memberikan kabar soal penangkapan ini.

Foto-foto di media sosial memperlihatkan sejumlah orang digeledah dan dimasukkan ke bus, termasuk satu fotografer berita. Serikat jurnalis DISK Basin-Is mengatakan banyak dari peserta pawai LGBT dipukuli oleh polisi.

Warga setempat memukul-mukul panci dan wajan dari jendela dan balkon mereka untuk menunjukkan dukungan bagi para pengunjuk rasa saat helikopter polisi berputar-putar di atas kepala.

Sedangkan, pagar logam dan barisan petugas anti huru hara menutup jalan-jalan di sekitar Taksim Square dan Istiklal Avenue di distrik Beyoglu, jantung sektor perbelanjaan dan pariwisata kota. Lokasi itu juga jadi titik pertemuan tradisional bagi para pengunjuk rasa.


Layanan metro di sekitar Taksim Square ditutup selama berjam-jam sebelum pawai. Turki sebelumnya adalah salah satu dari sedikit negara mayoritas Muslim yang mengizinkan pawai Pride. Pawai pertama diadakan pada 2003 atau satu tahun setelah partai Presiden Recep Tayyip Erdogan berkuasa.

Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Turki disebut telah mengadopsi pendekatan yang keras terhadap acara-acara publik oleh kelompok-kelompok yang tidak mewakili pandangan agamanya yang konservatif. Sejumlah besar penangkapan dan penggunaan gas air mata dan pelet plastik oleh polisi mengiringi acara Pride.

Demonstrasi tandingan oleh kaum nasionalis dan Islamis, yang mengklaim komunitas LGBT berbahaya bagi nilai-nilai Turki, juga mengancam para pengunjuk rasa.
FRANCE 24
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya