Unjuk Rasa Perubahan Iklim di Sydney Rusuh, 11 Orang Ditangkap

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 27 Juni 2022 12:00 WIB

Unjuk rasa anti perubahan iklim di Sidney, Senin, 27 Juni 2022. (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa perubahan iklim di Sydney rusuh setelah puluhan demonstran memblokir jalan-jalan, Senin pagi, 27 Juni 2022. Seorang wanita menghentikan mobilnya dan menggembok lehernya ke setang kemudi sehingga polisi kesulitan memindahkannya.

Para pengunjuk rasa perubahan iklim semula berbaris dan memaksa polisi untuk menutup jalan-jalan utama di pusat kota sementara lalu lintas pagi melalui landmark Sydney Harbour Bridge terganggu setelah seorang wanita merantai dirinya ke kendaraannya.

Sebelas orang ditangkap, termasuk wanita yang menurut polisi diduga memasang kunci sepeda di lehernya dan setir kendaraan yang menghalangi semua jalur menuju kota. Kendaraan sejak itu telah dipindahkan.

Lusinan anggota Blockade Australia, sebuah kelompok aktivis iklim, bergerak melintasi jalan-jalan utama yang menyebabkan kekacauan lalu lintas pada jam sibuk bagi pengendara dan pejalan kaki. Tayangan televisi menunjukkan beberapa orang membuang tempat sampah, barikade konstruksi dan peti susu di jalan.

Memukul genderang dan meneriakkan "Penghancuran iklim Australia berakhir di sini", para pengunjuk rasa memegang spanduk dengan slogan-slogan termasuk "Ganggu Sydney" dan "Tentang kelambanan iklim". Polisi memperkirakan sekitar 60 orang adalah bagian dari protes tersebut.

Advertising
Advertising

Blockade Australia mengatakan unjuk rasa itu sebagai tanggapan atas "pemblokiran aksi iklim Australia yang berkelanjutan". Protes akan berlanjut sepanjang minggu, kata penyelenggara di Twitter.

Perubahan iklim adalah masalah yang diperdebatkan di Australia yang merupakan salah satu penghasil karbon terbesar di dunia berdasarkan basis per kapita dan merupakan pengekspor batu bara dan gas alam cair terbesar di dunia.

Di bawah pemerintahan Partai Buruh yang baru, Australia awal bulan ini meningkatkan jumlah emisi karbon yang ingin dikurangi pada tahun 2030, membawa negara itu lebih sejalan dengan komitmen kesepakatan iklim Paris dari negara-negara maju lainnya.

Pakar iklim mengatakan pemanasan global kemungkinan akan membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi di Australia, di mana dalam tiga tahun terakhir telah terjadi kebakaran hutan yang menghancurkan dan seringnya banjir.

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

8 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

10 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

2 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya