Nike Susul Adidas Cs Hengkang dari Rusia, Tutup Seluruh Toko

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Juni 2022 09:42 WIB

Sneaker Nike Air Force 1 Louis Vuitton hasil karya terakhir desainer Virgil Abloh yan akan dipamerkan di New York, 20 Mei 2022. Beberapa kreasi terakhir desainer Off White dan Louis Vuitton, Virgil Abloh bakal dipamerkan untuk umum di New York. Pameran ini akan dibuka pada Sabtu (21/5). Louis Vuitton/ Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Nike, perusahaan sepatu dan perlengkapan olah raga asal Amerika Serikat, akan keluar sepenuhnya dari Rusia. Tiga bulan sebelumnya, Nike telah menangguhkan operasinya di sana.

Pada Maret, Nike mengatakan menangguhkan sementara operasi di semua toko yang dimiliki dan dioperasikan Nike di Rusia sebagai tanggapan atas tindakan Moskow di Ukraina. Nike menambahkan bahwa toko yang masih buka dioperasikan oleh mitra independen.

Sebelum Nike, sejumlah perusahaan waralaba seperti McDonald's dan Renault, telah meninggalkan Rusia. "Nike telah membuat keputusan untuk meninggalkan pasar Rusia. Prioritas kami adalah memastikan sepenuhnya mendukung karyawan sementara kami secara bertanggung jawab mengurangi operasi selama beberapa bulan mendatang," kata Nike dalam sebuah pernyataan melalui email, Kamis, 23 Juni 2022.

Sejumlah perusahaan asing bergegas ingin keluar dari Rusia karena mereka menghadapi prospek undang-undang baru yang akan disahkan dalam beberapa minggu mendatang. Aturan itu memungkinkan Moskow untuk menyita aset dan menjatuhkan hukuman pidana. "Tadinya hanya sedikit perusahaan keluar dari Rusia tapi kini makin banyak," kata Paul Musgrave, profesor ilmu politik di University of Massachusetts, dilansir dari Reuters, Jumat, 24 Juni 2022.

Pembuat pakaian olahraga lainnya juga telah mundur. Adidas mengatakan pada Maret bahwa menutup toko Rusia dan menghentikan penjualan online. Puma juga menghentikan operasinya pada Maret. Reebok menangguhkan penjualan pada Maret dan sedang dalam pembicaraan untuk menjual lebih dari 100 toko ke pengecer sepatu Turki FLO Magazacilik.

Advertising
Advertising

Adidas saat ini tidak memiliki rencana untuk melanjutkan bisnis di Rusia. "Pengoperasian toko Adidas dan ritel online Adidas di Rusia terus ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, ini juga berlaku untuk pengiriman barang ke Rusia," katanya dalam pernyataan melalui email.

Selama ini sebanyak 1 persen dari pendapatan Nike disumbangkan dari pasar Rusia dan Ukraina. Perusahaan ini memiliki sejarah dalam mengambil sikap terhadap isu-isu sosial dan politik.

Media Rusia melaporkan pada bulan Mei bahwa Nike tidak memperbarui perjanjian dengan pemegang waralaba terbesarnya di Rusia, Inventive Retail Group (IRG). Sebanyak 37 toko bermerek Nike beroperasi di Rusia melalui anak perusahaannya Up And Run.

Baca: Adidas Gugat Nike ke Pengadilan Federal Terkait Hak Paten Teknologi Aplikasi

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

21 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

5 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

Senior Ekonom The Institute Economics of Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya