Malaysia Mulai Cabut Sebagian Larangan Ekspor Ayam ke Singapura

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 Juni 2022 15:15 WIB

Pedagang nasi ayam di Singapura, 30 Juni, 2016. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta -Malaysia telah mencabut sebagian larangan ekspor ayam, yang memungkinkan produsen dan importir unggas di Singapura untuk membawa ayam kampung hidup.

Seperti dilansir Channel NewsAsia, pihak berwenang Malaysia mengizinkan perusahaan Singapura untuk melanjutkan impor ayam kampung hidup mulai hari ini. Singapura juga akan mulai mendatangkan ayam hitam dari Malaysia mulai Sabtu pekan ini.

Dalam sebuah surat dari Departemen Layanan Hewan Malaysia yang dilihat oleh CNA, pihak berwenang mengatakan bahwa ekspor kampung hidup dan ayam hitam akan diizinkan lagi, menyusul keputusan Kabinet Malaysia pada 8 Juni.

Surat itu juga mengatakan bahwa ekspor produk unggas seperti nugget atau hotdog akan diizinkan untuk dilanjutkan. Namun, Malaysia masih melarang ekspor ayam broiler—yang merupakan sebagian besar jenis ayam yang biasanya diimpor Singapura.

Penjaja nasi ayam dan penjual unggas pasar basah di Singapura kebanyakan menjual ayam broiler. Ayam kampung dan ayam hitam adalah jenis ayam yang lebih kecil yang dianggap varietas premium dan lebih mahal.

Advertising
Advertising

Seorang pejabat tinggi pemerintah Malaysia, yang menolak disebutkan namanya, mengkonfirmasi bahwa larangan ekspor telah dicabut sebagian untuk memungkinkan ekspor kampung dan ayam hitam.

Malaysia telah melarang ekspor ayam pada 1 Juni, untuk menstabilkan produksi dan harga di dalam negeri. Singapura, yang mengimpor sekitar sepertiga pasokan ayam dari Malaysia, mengalami penurunan tajam dalam pasokan ayam segar dalam dua pertama pertama bulan ini.

Sebagian besar ayam yang didapat Singapura dari Malaysia diimpor hidup-hidup dan disembelih di rumah potong hewan di Negeri Singa. Singapura juga mengimpor ayam dari negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat, tetapi sebagian besar dalam kondisi beku.

Pada hari-hari menjelang pelarangan dan setelahnya, permintaan ayam di Singapura sangat tinggi dan memicu kenaikan harga. Akibatnya, beberapa warung nasi ayam juga tutup sementara.

Ma Chin Chew, sekretaris Asosiasi Pedagang Unggas Singapura dan CEO Hup Heng Poultry Industries, mengkonfirmasi bahwa perusahaannya kembali mengimpor ayam kampung dan ayam hitam hidup pada hari ini. Unggas tersebut akan dijual ke pedagang pasar basah, pedagang asongan, dan restoran mulai besok.

Pengimpor ayam Kee Song Food juga mengumumkan di halaman TikTok bahwa mereka akan menjual ayam hidup mulai 15 Juni. Ma menyatakan kelegaan atas pencabutan sebagian larangan ekspor ayam oleh Malaysia, tetapi juga menyatakan keprihatinan tentang jumlah yang tersedia bagi Singapura.

Baca juga: Singapura Terancam 'Krisis' Nasi Ayam Gara-Gara Malaysia Setop Ekspor

SUMBER: CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

19 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

1 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

3 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya