Polandia Minta Penggantian untuk Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 Juni 2022 16:00 WIB

Seorang pria mencoba senjata M96 Mini-Beryl buatan Fabryka Broni 'Lucznik', yang dipamerkan dalam acara Pameran Militer Internasional di Kielce, Polandia, 7 September 2017. REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Polandia Andrzej Duda pada Senin, 13 Juni 2022, mengingatkan kalau lemari senjata Polandia sudah kosong karena senjata-senjata sudah dikirimkan ke Ukraina sebagai bantuan. Walhasil, Polandia saat ini membutuhkan bantuan sekutu-sekutunya dari Barat untuk menggantikan senjata-senjata tersebut.

“Kami berharap kekosongan yang terjadi di sumber daya kami, bisa diisi dalam kerangka kerja mekanisme dukungan sekutu-sekutu kami,” kata Duda di hadapan para pimpinan Angkatan Darat Polandia.

Militer Rusia mencari sisa-sisa ranjau wilayah pabrik baja Azovstal saat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

Advertising
Advertising

Polandia telah menjadi suplier utama senjata-senjata berat ke Ukraina, di antaranya dengan mengirimkan ratusan tank, artileri dan perlatan tempur lainnya. Negara itu juga mengirimkan ratusan ribu bantuan amunisi, drone dan peluncur anti-jet tempur.

Menurut Duda, pihaknya telah bergerak cepat memenuhi kebutuhan negara tetangganya, Ukraina, dalam menghadapi medan tempur dengan memberikan bantuan militer USD 1,7 miliar (Rp 24 triliun) setelah Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022 lalu. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengganti senjata-senjata itu.

“Dengan begitu, kami sekarang mengajukan permohonan secara virtual kepada sekutu-sekutu kami, khususnya sekutu terbesar, agar mau mengirimkan peralatan (militer), tak perlu yang baru. Sebab kami pun mendonasikan peralatan bekas kami sehingga kami tak masalah menerima peralatan bekas juga selama bisa mengisi ulang apa yang sudah dikeluarkan (senjata),” kata Duda.

Polandia cukup vokal dalam hal memberikan hukuman pada Rusia melalui sanksi-sanksi. Polandia bahkan memberikan Ukraina senjata tingkat tinggi untuk menangkis segala serangan.

Radoslaw Sikorski, anggota Parlemen Eropa dan mantan Menteri Luar Negeri Polandia sejauh ini menyarankan agar negara-negara Barat mau memberikan Kiev hulu ledak nuklir agar Ukraina bisa mempertahankan diri. Kebijakan warsawa yang sangat pro-Ukraina harus dibayar mahal karena sekarang ini Polandia menampung lebih dari tiga juta pengungsi dari Ukraina dan mencaci Uni Eropa karena gagal memberikan uang penggantian, yang sangat besar.

Sumber: RT.com

Baca juga: Berkali-kali Geledah Kantor Khilafatul Muslimin Polisi tak Temukan Senjata

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

1 jam lalu

4 Negara Utama Pemasok Senjata Israel untuk Menyerang Gaza, AS di Urutan Wahid

Senjata Jerman, sumber senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, telah memperburuk krisis Gaza secara signifikan

Baca Selengkapnya

PM India Narendra Modi akan Kunjungi Rusia, Pertama Sejak Invasi ke Ukraina

9 jam lalu

PM India Narendra Modi akan Kunjungi Rusia, Pertama Sejak Invasi ke Ukraina

PM India Narendra Modi akan mengunjungi Rusia pada 8 Juli dan 9 Juli, perjalanan pertama Modi sejak Moskow melancarkan serangan militer ke Ukraina

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

10 jam lalu

Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Kemlu Rusia memperingatkan bahwa peningkatan kehadiran militer NATO di perbatasan negara itu tidak akan dibiarkan begitu saja

Baca Selengkapnya

Ajudan Zelensky Sebut Ukraina Belum Siap Kompromi dengan Rusia

1 hari lalu

Ajudan Zelensky Sebut Ukraina Belum Siap Kompromi dengan Rusia

Ukraina mengaku belum siap menyerahkan wilayah mana pun kepada Rusia demi mengakhiri perang.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Vasyl Hamianin Berharap Sinar Mas Mau Terlibat dalam Pembangunan Kembali Ukraina

2 hari lalu

Duta Besar Vasyl Hamianin Berharap Sinar Mas Mau Terlibat dalam Pembangunan Kembali Ukraina

Duta besar Ukraina berharap dunia usaha Indonesia berkontribusi dalam Konferensi Pemulihan Ukraina selanjutnya, seperti Sinarmas untuk ikut.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Ukraina Berharap Indonesia Mau Tanda Tangan Komunike KTT Perdamaian

2 hari lalu

Duta Besar Ukraina Berharap Indonesia Mau Tanda Tangan Komunike KTT Perdamaian

Komunike bersama hasil dari KTT Perdamaian Global masih terbuka untuk tanda tangan. Duta Besar Ukraina berharap pemerintah Indonesia bergabung.

Baca Selengkapnya

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

2 hari lalu

Viktor Orban Sekutu Putin Temui Volodymyr Zelensky di Ukraina, Bicara Gencatan Senjata

PM Hongaria Viktor Orban melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

2 hari lalu

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara tentang harapannya untuk pemerintah RI selanjutnya dan usulan perdamaian Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

3 hari lalu

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

Mantan kepala mata-mata Dick Schoof menjadi perdana menteri Belanda yang baru pada Selasa 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya