Kathmandu Menghadapi Permasalahan Sampah

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 Juni 2022 18:30 WIB

Ibu Kota Kathmandu, Nepal, dicemari sampah yang menggunung. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Turis asal Inggris Richard McSorley pada Kamis, 9 Juni 2022, melintasi sebuah tumpukan sampah yang sangat bau di Ibu Kota Kathmandu, Nepal. Kondisi itu disebut McSorley saat jauh berbeda saat dia pertama kali mengunjungi Kathmandu puluhan tahun silam, yang jauh lebih bersih.

“Jika saya adalah seorang turis baru, saya akan merasa jijik,” kata McSorley, 48 tahun, sambil menunjuk setumpuk sampah di sebuah sisi jalan di Ibu Kota Kathmandu, di mana Pemerintah Nepal sangat ingin mengundang lebih banyak turis datang ke negara itu setelah perekonomian Nepal remuk oleh pandemi Covid-19.

Ibu Kota Kathmandu, Nepal, dicemari tumpukan sampah. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Selama berminggu-minggu, sampah telah menjadi sebuah masalah yang kronik di Nepal hingga sampah menggunung. Permasalahan muncul saat sebuah desa kecil di luar Kathmandu, Bancharedanda ditetapkan menjadi Tempat Pembuangan Sampah Akhir, namun mendapat penolakan dari penduduk setempat.

Biswas Dhungana, warga Nepal yang menentang tempat pembuangan sampah di Desa Bancharedanda, mengatakan para penduduk desa tidak mengizinkan truk-truk sampah masuk ke wilayah yang ditunjuk untuk membuang sampah. Sebaliknya, Dhungana menuduh otoritas tidak melakukan banyak upaya dengan memberikan infrastruktur dan manajemen sampah yang memungkinkan.

“Kami telah dipaksa untuk hidup seperti babi dalam kondisi yang buruk, selama beberapa tahun karena Pemerintah belum melakukan apapun utnuk membuat desa menjadi bersih,” kata Dhungana.

Sebelumnya, pada Rabu, 8 Juni 2022, penduduk desa termasuk perempuan dan anak-anak melakukan blockade jalan menuju ke Desa Bancharedanda. Mereka memasang batu – batu ke arah jalan Bancharedanda. Walhasil, truk – truk sampah itu harus putar balik ke Kathmandu tanpa bisa membuang sampah ke sana.

Ada juga demonstran yang melempari batu dari atas bukit hingga melukai tiga aparat kepolisian, yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Sunil Lamsal, staf yang bertugas memantau pembuangan sampah di Kathmandu, mengatakan pihak berusaha mengatasi permasalahan ini secepatnya, yang dipicu oleh ketidaksetujuan penduduk Bancharedanda.

Sumber: Reuters

Baca juga: Anies Baswedan Ajak Warga DKI Aktif Pilah Sampah Rumah Tangga

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

12 jam lalu

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

Walhi Bali menilai banyak pembangunan infrastruktur yang mendegradasi bahkan menghilangkan subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

23 jam lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

3 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

6 hari lalu

Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

Pada pembangunan gedung ini banyak spesifikasi bahan bangunan yang tidak sesuai standar.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

6 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

7 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya