Serangan Rudal Amerika di Pakistan Tewaskan 27 Orang

Reporter

Editor

Minggu, 15 Februari 2009 06:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Serangan rudal yang diduga dari Amerika Serikat menghancurkan sebuah kamp latihan Taliban di Pakistan. Peristiwa pda Sabtu waktu setempat itu menewaskan sedikitnya 27 orang yang sebagian besar mata-mata asing al Qaida.

Dua rudal yang ditembakkan sebuah pesawat tak berawak telah menghantam kamp komandan penting Taliban, Baitullah Mehsud, yang tidak ada dalam kamp itu. Dua orang Arab, beberapa gerilyawan Taliban lokal dan sejumlah warga Uzbekistan tewas.

Beberapa pejabat setempat mengatakan enam gerilyawan terluka dalam serangan itu, tapi tidak mengungkapkan identitas mereka. Mehsud, yang memimpin Tehreek-e-Taliban Pakistan, didituduh merencanakan pembunuhan bekas perdana menteri Benazir Bhutto 2007.

Beberapa warga mengatakan gerilyawan Taliban telah mengepung tempat serangan, yang berada di sebuah tempat terpencil, dan tidak membolehkan siapapun masuk. Gedung itu hancur sepenuhnya dan sejumlah mayat terkubur dalam puing.

Serangan pesawat terakhir itu tiba meskipun harapan Pakistan adalah bahwa pemerintah Presiden AS Barack Obama akan meninjau kembali kebijakan dan menghentikan apa yang Islamabad katakan sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.

Serangan ini telah meningkatkan sentimen anti-Amerika di Pakistan. Washington mengatakan yang menjadi sasaran tembakan adalah tempat perlindungan al Qaida dan Taliban.

Pada Januari lalu serangan pesawat AS menewaskan pemimpin operasi al Qaida di Pakistan, Usama al-Kini dan wakilnya, Sheikh Ahmed Salim Swedan, di Waziristan Selatan.

Serangan pesawat AS November menewaskan Rashid Rauf, yang diduga dalang rencana pemboman pesawat transatlantik 2006, dan juga seorang mata-mata al Qaida warga Mesir, kata beberapa pejabat keamanan.

Lebih dari 24 serangan yang sama telah dilakukan sejak Agustus 2008, yang menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar dari mereka gerilyawan.

Sebagian besar dari serangan AS sebelumnya ditargetkan pada daerah-daerah yang dikuasai Maulvi Nazir, komandan penting Taliban yang dituduh merekrut dan mengirim gerilyawan ke Afghanistan untuk menyerang pasukan AS dan NATO.

Insiden itu terjadi satu hari setelah utusan AS, Richard Holbrooke meninggalkan Pakistan, tempat ia mengunjungi bagian barat laut dan mengadakan pembicaraan dengan komandan militer mengenai perang melawan ekstrimisme.

Advertising
Advertising

Tentara Pakistan telah memerangi gerilyawan garis keras di wilayah suku itu dan juga di lembah Swat yang terletak di utara. Para pejabat AS dan Afghanistan telah menuduh Pakistan tidak cukup menindak keras gerilyawan, yang melintasi perbatasan untuk menyerang tentara AS dan NATO.

Pakistan membantah tuduhan itu. Lebih dari 1.500 tentara Pakistan tewas di tangan pengikut Islam garis keras sejak 2002, setelah pemerintah Islamabad bergabung dengan "perang atas teror" yang diumumkan oleh bekas presiden AS George W. Bush.

ANTARA

Berita terkait

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

17 Juli 2016

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.

Baca Selengkapnya

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

20 Mei 2015

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

20 Mei 2015

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".

Baca Selengkapnya

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

20 Mei 2015

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.

Baca Selengkapnya

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

20 Mei 2015

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

20 Mei 2015

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

20 Mei 2015

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

20 Mei 2015

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

20 Mei 2015

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad

Baca Selengkapnya

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

19 Mei 2015

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya